Analisis Postur Kerja Ergonomis Pada Bagian Bongkar Muat Menggunakan Metode REBA di PT. Quantum Nusatama

Perusahaan sepatutnya selalu mengevaluasi kinerja para pekerja. Perusahaan harus mengetahui bagaimana beban kerja fisik (fisiologis) dan mental (psikologis) pekerja. Hal ini penting untuk menjamin hasil sesuai target yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Postur kerja dan beban kerja fisiologis maupun psikologis erat kaitannya dengan kinerja operator. Postur kerja yang melebihi batas kemampuan operator dapat menyebabkan kelelahan (fatigue) maupun cedera. REBA (Rapid Entire Body Assessment) dikembangkan oleh Dr.SueHignett dan Dr. Lynn McAtamney yang merupakan ergonom dari universitas di Nottingham (University of Nottingham’s Institute of Occupational Ergonomics). Pertama kali dijelaskan dalam bentuk jurnal aplikasi ergonomi pada tahun 2000. REBA adalah sebuah metode yang dikembangkan dalam bidang ergonomi dan dapat digunakan untuk menilai postur kerja leher, punggung, lengan, pergelangan tangan dan kaki operator menggunakan metode REBA ini dapat dihasilkan identifikasi level resiko yang sangat tinggi dan perlunya tindakan perbaikan. Skor REBA diatas dapat disimpulkan bahwa resiko pekerja mengalami Musculoskeletal Disorder sangat tinggi. level resiko yang sangat tinggi dan harus adanya tindakan perbaikan yang dibutuhkan perlu saat ini juga, untuk mengurangi beban pekerja yang dapat menimbulkan kecelakaan kerja yang tidak diinginkanPostur kerja pekerja pada saat melakukan pekerjaan pada PT. Quantum Nusatama saat ini memiliki skor REBA yang sangat tinggi dan harus dilakukan perbaikan atau mengganti pekerjaan pegawai yang secara manual dengan mesin yang sudah diusulkan. Perusahaan harus memperhatikan beban kerja yang ada pada setiap stasiun, dengan memberikan istirahat yang cukup untuk operator/karyawan dan menabahkan alat penunjang atau material handling.

Kata Kunci :Beban kerja, Postur Kerja, Metode REBA, Musculoskeletal Disorder, Level resiko.