Penerapan Metode Seven Tools Of Quality Control Dalam mengurangi pallet To Be Repair Pada PMMS PT. Dinamika Logistindo Indonesia

PT. Dinamika Logistindo Indonesia sebagai salah satu perusahaan yang bergerak pada layanan logistik dan perusahaan skala besar yang bergerak dalam pelayanan jasa gudang yang sudah tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Di dunia industri pada proses akhir line packing suatu produk jadi membutuhkan tempat atau alas untuk penataan sementara maupun memudahkan pemindahan barang atau produk ke tempat lain. Kualitas pallet yang bagus dilihat dari kekuatan daya tahan suatu pallet yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Adapun kategori kerusakan pallet seperti RFI (Ready For Issue) yaitu pallet aman digunakan, TBR (To Be Repair) yaitu pallet rusak ringan dan harus dilakukan perbaikan ke workshop, dan BER (Beyond Economical Repair) yaitu pallet rusak berat atau sudah tidak dapat diperbaiki. Selama periode pengamatan dari bulan Agustus sampai bulan Februari terjadi kerusakan sebanyak 108.850 dengan kerusakan yang paling banyak terjadi adalah kerusakan pada bagian papan yaitu sebanyak 23.000. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab utama terjadinya kerusakan pallet, data pallet yang didapat diolah dengan metode seven tools. Berdasarkan hasil dari analisa data didapat kerusakan pallet terbanyak yaitu pada bagian papan dengan persentase 57%. Terdapat empat faktor penyebab kerusakan papan pallet yaitu: man, material, machine, method. Berdasarkan hasil analisa data, maka dilakukan rencana perbaikan dari diagram fishbone sebagai berikut: faktor man melakukan refreshment, dan briefing rutin kepada checker dan operator cara pengoperasian yang benar dan sesuai SOP, faktor material memastikan bahan kayu pembuatan pallet benar benar sesuai standar dan Repair pallet untuk perbaikan pallet TBR, faktor machine melakukan perawatan mesin dan seluruh bagian Forklift secara berkala agar bisa dioperasikan secara optimal, dan faktor method semua pekerja baik checker dan pekerja yang melakukan proses operasional harus sesuai dengan SOP.