Utami, Tritanti and Wijaya, Edo Rantou (2024) Pengendalian Persediaan Bahan Kemas Cup 220 ml dan Sedotan Pada Proses Produksi Air Minum Dalam Kemasan Menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ). Politeknik ATI Padang.
![[thumbnail of cover]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Tritanti Utami_2130080_LAPORAN KKP PT. Amanah Insanillahia - Tritanti Utami-1-14.pdf
Download (506kB)
![[thumbnail of full kkp]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Tritanti Utami_2130080_LAPORAN KKP PT. Amanah Insanillahia - Tritanti Utami.pdf
Restricted to Registered users only
Download (9MB)
Abstract
PT. Amanah Insanillahia adalah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang produksi Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Pengelolaan persediaan bahan kemas di perusahaan ini belum optimal, karena pengendalian tingkat persediaan masih menggunakan kebijakan perusahaan yang memprediksi berdasarkan data bulan sebelumnya. Tujuan dari laporan ini adalah untuk menganalisis persediaan bahan kemas cup 220 ml dan sedotan di PT. Amanah Insanillahia sesuai dengan kebijakan perusahaan, serta membandingkan kebijakan pengelolaan persediaan dengan metode Economic Order Quantity (EOQ). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa penggunaan jumlah optimal bahan kemas cup 220 ml dalam kebijakan perusahaan saat ini mencapai 2.212.602 pcs, sedangkan dengan metode EOQ jumlah optimal meningkat menjadi 8.633.023 pcs, menghasilkan selisih sebesar 6.420.421 pcs. Kebijakan perusahaan saat ini melakukan pembelian sebanyak 36 kali dalam setahun. Dengan penerapan metode EOQ, frekuensi pembelian berkurang menjadi hanya 10 kali per tahun menghasilkan pengurangan frekuensi pembelian sebanyak 26 kali. Pengurangan ini berkontribusi pada efisiensi operasional dan penghematan biaya transaksi. Dalam kebijakan perusahaan, total biaya persediaan yang dibebankan mencapai Rp10.051.023,-. Sementara itu, dengan metode EOQ total biaya persediaan berkurang menjadi Rp4.834.493,-, menghasilkan penghematan sebesar Rp5.216.530,-. Sedangkan sedotan menunjukan bahwa penggunaan jumlah optimal bahan kemas sedotan dalam kebijakan perusahaan saat ini mencapai 3.318.902 pcs, sedangkan dengan metode EOQ jumlah optimal meningkat menjadi 6.687.119 pcs, menghasilkan selisih sebesar 10.573.250 pcs. Kebijakan perusahaan saat ini melakukan pembelian sebanyak 24 kali dalam setahun. Dengan penerapan metode EOQ, frekuensi pembelian berkurang menjadi hanya 8 kali per tahun, menghasilkan pengurangan frekuensi pembelian sebanyak 16 kali. Dalam kebijakan perusahaan, total biaya persediaan yang dibebankan mencapai Rp10.360.790,-. Sementara itu, dengan metode EOQ total biaya persediaan berkurang menjadi Rp5.921.020,- menghasilkan penghematan sebesar Rp4.439.770 Penghematan biaya ini menunjukkan efisiensi yang dicapai melalui penerapan metode EOQ.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Industri Agro > Management Logistic Industri Agro |
Divisions: | Manajemen Logistik Industri Agro |
Depositing User: | MLIA |
Date Deposited: | 19 Sep 2025 08:59 |
Last Modified: | 19 Sep 2025 08:59 |
URI: | https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/1608 |