Royhan, Muhammad and Edwar, Ester (2024) ANALISIS PROSES INBOUND CUSTOMER FEDRIGONI MENGGUNAKAN PRINSIP 5W + 1H DAN FIVE WHYS ANALYSIS PADA PT. DSV SOLUTION INDONESIA SITE HALIM. Politeknik ATI Padang.
![[thumbnail of cover]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Muhammad Royhan_2130002 - Muhammad Royhan-1-13.pdf
Download (421kB)
![[thumbnail of full kkp]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Muhammad Royhan_2130002 - Muhammad Royhan.pdf
Restricted to Registered users only
Download (5MB)
Abstract
PT DSV Solutions Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan sewa gudang untuk menyimpan atau menampung barang berbagai Customer. PT DSV Solutions site Halim melayani 5 Customer dalam 1 gudang diantara Sysmex, Fedrigoni, Dormkaba, Estee Lauder, dan BE Internasional. Dalam proses penerimaan barang Fedrigoni yang tidak cermat mengakibatkan ketidak sesuaian lokasi yang berada pada system dengan aktual lokasi penyimpanan. Maka perlu menganalisis penyebab terjadinya ketidaksesuaian pada proses penerimaan didivisi inbound. Analisis dilakukan menggunakan pendekatan konsep Demings’s View Process System, prinsip 5W+1H dan Five Whys Analysis. Hal yang didapatkan dari penyebab permasalahan pada inbound terdapat faktor yaitu: karena penumpukan pekerjaan, belum dilakukan put away atau barang masih dalam proses, kurang nya pengawasan dari leader inbound, permintaan barang mendesak yang harus di selesaikan secepatnya, label lokasi yang kecil dan peletakan label lokasi yang susah dilihat, tidak ada penggunaan foam put away, tidak ada perencanaan sumber daya manusia untuk mengantisipasi volume kedatangan barang yang meningkat, tidak ada permintaan daily worker, tidak ada perencanaan pemanfaatan radio frequency identification (RFID), tidak ada peringatan tentang konsekuensi dari kesalahan input. Perbaikan yang dilakukan yaitu perlu melakukan perencanaan strategi penanganan barang dengan memilih sekala perioritas pengerjaan, perencanaan penggunaan area staging, pengawasan berkala dari leader inbound, melakukan permintaan perbantuan dari divisi lain atau warehouse lain, penggunaan label lokasi yang lebih, perencanaan sumber daya manusia dengan volume kedatangan barang, perencanaan penggunaan radio frequency identification, penjelasan atau peringatan tentang konsekuensi dari kesalahan input pada dilakukan pengingatan di waktu sebelum memulai pekerjaan atau pada pelatihan.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Industri Agro > Management Logistic Industri Agro |
Divisions: | Manajemen Logistik Industri Agro |
Depositing User: | MLIA |
Date Deposited: | 19 Sep 2025 02:56 |
Last Modified: | 19 Sep 2025 02:56 |
URI: | https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/1554 |