Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Pelumas Di PT Abaisiat Raya Padang

PT Abaisiat Raya Padang menghadapi tantangan dalam pengendalian persediaan bahan pelumas untuk menjaga ketersediaan produk dan meminimalkan biaya penyimpanan. Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan menerapkan metode Min-Max. Metode Min-Max adalah pendekatan pengendalian persediaan yang menetapkan batas minimum dan maksimum untuk setiap item persediaan. Dengan metode ini, persediaan akan diatur sedemikian rupa agar selalu berada dalam rentang yang telah ditentukan, sehingga memastikan ketersediaan bahan pelumas sesuai kebutuhan tanpa menimbulkan kelebihan atau kekurangan stok. PT Abaisiat Raya Padang mengalami overstock pada persediaan bahan pelumas, yaitu jenis Oli Turalic 52, Oli Turalic 43, dan Oli 15W-40, overstock mencapai 399 Liter Oli Turalic 52, 352 Liter Oli Turalic 43, dan 385 Liter Oli 15W-40. Overstock dapat menyebabkan tambahan pada biaya simpan, lalu digunakanlah metode Min-Max Stock untuk pengendalian persediaan bahan pelumas di PT Abaisiat Raya, sehingga didapatkan 5 hasil perhitungan, yaitu safety stock, minimum inventory, maximum inventory, re-order point, quantity order, sehingga dapat mengurangi angka kelebihan persediaan dan mengurangi biaya simpan, untuk Oli Turalic didapatkan safety stock 63 Liter, minimum inventory 96 Liter, maximum inventory, 131 Liter, dengan pemesanan ulang saat persediaan 97 Liter, Oli Turalic 43 dengan safety stock 37 Liter, minimum stock 59 Liter, maximum stock 80 Liter, re-order point 59 Liter, dan Oli 15W-40 dengan safety stock 89 Liter, minimum inventory 127 Liter, maximum inventory 165 Liter, re-order point 127 Liter, setelah perhitungan dengan metode Min-Max Stock dapat membantu perusahaan dalam pengendalian persediaan khususnya persediaan bahan pelumas.