Pengendalian kualitas menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis) dalam upaya meminimalisir produk damage di PT HAVI Indonesia

PT Havi Indonesia adalah pearusahaan yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman yang memiliki layanan jasa 3PL dan 4PL yang kegiatannya melakukan pengadaan barang dan penyewaan jasa pergudangan hingga transportasi pengantaran barang digudang tersebut. Pada kegiatan yang dilakukan didalam gudang pasti selalu ada resiko untuk kerusakan barang yang berpengaruh terhadap kualitas produk nantinya. Produk cacat yang di sebut produk damage di PT Havi Indonesia sangat mudah di jumpai. Untuk mencegah dan meminimalisir produk damage tentu harus ada upaya yang harus dilakukan dengan cara mencari akar permasalahan adanya produk damage dengan menggunakan metode FMEA (Failure Mode and Effect Analysis). Selain menggunakan metode FMEA, penulis juga menggunakan Fishbone untuk mencari sebab akibat adanya produk damage tersebut. Setelah pengolahan data menggunakan metode FMEA maka di dapat beberapa kualifikasi yang menjadi acuan untuk mencari RPN (Risk Priority Number) yaitu cacat sampai ke inner dengan nilai RPN 100, lem lepas 17,2062, isi kurang 12. Setelah di dapat nilai RPN dari masing-masing kualifikasi maka di pilihlah kualifikasi dengan nilai tertinggi yaitu cacat sampai ke inner dengan RPN 100. Maka cacat sampai ke inner di jadikan prioritas untuk dilakukan perbaikan oleh perusahaan. Menggunakan Fishbone sebagai alat bantu, penulis memberikan usulan berdasarkan akar masalah yang di dapat dari Fishbone yaitu method, man, dan nateria.

KATA KUNCI: Damage, fishbone, detection, FMEA, poor handling center, occurrence, severity.