Analisis Beban Kerja Mental Operator Helper Produksi Pastille 1 dan 2 Dengan Metode NASA-TLX Pada PT Ecogreen Oleochemicals

Tuntutan target produksi membuat pekerja mengalami tekanan (pressure) yang tinggi sehingga menimbulkan beban kerja. Beban kerja mental merupakan perbedaan antara tuntutan kerja mental dengan kemampuan mental yang dimiliki oleh pekerja yang bersangkutan. Penelitian ini akan mengevaluasi beban kerja mental yang ditanggung oleh operator helper pada unit produksi pastille 1 dan 2 di PT Ecogreen Oleochemicals. Faktor yang menjadi penunjang dalam permasalahan ini adalah faktor shift kerja yang terbagi menjadi 3 shift. Permasalahan yang terdapat pada faktor shift kerja ini adalah pada shift 1 yaitu berdasarkan observasi lapangan dan wawancara langsung pada operator yang bekerja di shift 1 mereka memaparkan bahwa konsentrasi pekerja saat bekerja dapat terganggu karena efek mengantuk yang ditimbulkan ketika bekerja pada malam hari. Metode pengukuran yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode NATA-TLX yang mana pengukuran dilakukan dalam 3 shift yang berbeda. Hasil penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa beban kerja mental yang tertinggi yaitu shift 1 dengan rata-rata 67,67, shift 3 dengan rata-rata 62,73 dan shift 2 dengan rata-rata 56,55. Secara keseluruhan indikator NASA-TLX yang paling mempengaruhi beban mental yaitu tingkat performansi (OP) sebesar sebesar 24,78%. Usulan perbaikan yang dapat diberikan untuk mengurangi beban kerja mental operator helper yaitu menambahwaktu istirahat atau jumlah pekerja pada shift malam, memperbaiki sirkulasi udara, memberikan fasilitas yang nyaman memberikan pelatihan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja kepada operator.

Kata Kunci : Beban Kerja, Beban Kerja Mental, NASA-TLX.