Maya, Meiliza Putri and Firdaus, Jamsan (2022) Pengendalian Persediaan Calcium Carbonate Untuk Mendapatkan Efisiensi Biaya Pada PT. Megasawindo Perkasa POM. Politeknik ATI Padang.
![[thumbnail of Cover Laporan KKP]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
cover_1930125.pdf
Download (213kB)
![[thumbnail of Full Text Laporan KKP]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Full Text_1930125.pdf
Restricted to Registered users only
Download (5MB)
Abstract
Salah satu faktor yang menunjang kelancaran produksi adalah ketersediaan bahan baku. Selain bahan baku utama Tandan Buah Segar (TBS), pada PT. Megasawindo Perkasa POM calcium carbonat digunakan untuk proses pemisahan cangkang dan inti sawit, sehingga bahan baku tersebut harus senantiasa tersedia. Hal yang dialami Pada PT. Megasawindo Perkasa POM dalam proses pengadaan calcium carbonate dianggap belum optimal dikarenakan perusahaan belum mengetahui jumlah yang seharusnya dipesan dan berapa persediaan yang sebaiknya ada digudang. Perusahaan hanya melakukan pembelian berdasarkan pengalaman dan intuisi saja. Hal ini menyebabkan perusahaan sewaktu-waktu kekurangan bahan yang diminta oleh produksi atau penumpukan bahan berlebih yang terlalu lama digudang, artinya biaya terkait persediaan juga akan meningkat. Untuk mengoptimalkan persediaan diperlukan acuan pengendalian persediaan barang digudang sehingga dapat mengurangi biaya-biaya terkait persediaan. Tujuan pengambilan tugas akhir ini untuk mengetahui jumlah pemesanan dan tingkat persediaan pengaman serta mengetahui total biaya persediaan yang dihasilkan menggunakan metode EOQ dan Min-Max. Dari hasil pengolahan menggunakan metode EOQ perusahaan melakukan pemesanan sebesar 68.000 kg dengan titik ROP 29.399 kg dan jumlah safety stock sebesar 12.000 kg. Metode Min-Max dengan batas minimum persediaan sebesar 29.399 kg dan maksimal persediaan sebesar 58.800 kg dengan titik ROP sebesar 29.401 kg dan safety stock sebesar 6.937 kg. Dari dua jenis pengendalian persediaan EOQ dan Min-Max didapatkan nilai TIC EOQ sebanyak Rp 27.340.580,- dan nilai TIC Min-Max sebanyak Rp 30.183.680,-. Dari total biaya yang dihasilkan kedua metode terbukti mampu meminimalkan biaya persediaan sebelumnya. Metode EOQ dapat menghemat total biaya persediaan sebesar Rp 9.870.067,- dan metode Min-Max dapat menghemat total biaya persediaan sebesar Rp 7.026.967,-. Sehingga hasil perhitungan total biaya pengendalian persediaan antara metode EOQ dan Min- Max maka metode EOQ dinilai jauh lebih efisien dan lebih menghemat biaya.
Kata kunci : Pengendalian Persediaan, EOQ, Min-Max Stock, Efisiensi Biaya
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Industri Agro > Management Logistic Industri Agro |
Divisions: | Manajemen Logistik Industri Agro |
Depositing User: | MLIA |
Date Deposited: | 13 Sep 2025 04:56 |
Last Modified: | 13 Sep 2025 04:56 |
URI: | https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/831 |