Novendri, Rifqi and Pelita, Elda (2024) Penentuan Kadar Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2) dan Oksidan Fotokimia (Ox) dalam Udara Ambien di PT XYZ Menggunakan Metode Spektrofotometri UV-VIS. Politeknik ATI Padang.
![[thumbnail of Cover Laporan KKP]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Cover Rifqi Novendri.pdf
Download (243kB)
![[thumbnail of Full Text Laporan KKP]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Full Text Rifqi Novendri.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
Udara adalah komponen lingkungan yang paling penting dalam kehidupan, sehingga perlu dipelihara dan ditingkatkan kualitasnya. Udara memiliki peranan yang sangat penting bagi seluruh makhluk hidup dalam kehidupan sehari-hari. Udara tersusun dari berbagai macam gas yang mengelilingi bumi dan memiliki beberapa komponen utama yaitu 78,09% gas nitrogen dan 20,94% gas oksigen (Mukono, 2008). Komponen udara tersebut memiliki perbandingan yang tidak selalu tetap, dapat dipengaruhi oleh keadaan suhu udara, tekanan udara, dan lingkungan disekitarnya.. NO2 dan Nitrogen Oksida lainnya di udara luar ruangan berkontribusi terhadap polusi partikel dan reaksi kimia yang menghasilkan ozon. Ini adalah salah satu dari enam polutan udara yang tersebar luas dan terdapat standar kualitas udara nasional untuk membatasi kadarnya di udara luar ruangan. NO2 juga dapat terbentuk di dalam ruangan ketika bahan bakar seperti kayu atau gas dibakar. Sulfur Dioksida (SO2) Gas SO2 (sulfur dioksida) merupakan salah satu komponen polutan di atmosfer yang dihasilkan dari proses pembakaran minyak bumi dan batu bara serta proses lain yang mengandung sulfat (Wark dan Warner 1981). Industri dan kendaraan di Indonesia pada umunya masih menggunakan batu bara dan minyak bumi sebagai bahan bakar utamanya sehingga menyumbang emisi SO2 di udara ambien. Gas SO2 sulit dideteksi karena merupakan gas tidak berwarna. Gas SO2 dapat menyebabkan gangguan pernafasan, pencemaran, sakit kepala, sakit dada dan dapat menyerang saraf manusia. Pada kadar yang melebihi ambang batas dapat menyebabkan kematian (Astuti dan Setiawan 2013). Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, kadar Nitrogen Dioksida (NO2) sebesar 50,7 �g/m3, Sulfur Dioksida (SO2) sebesar 16,9 �g/m3 dan Oksidan Fotokomia (Ox) sebesar 11,3 �g /m3. Kadar Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2) dan Oksidan Fotokomia (Ox) yang didapatkan sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh standar Regulasi PP 22 Tahun 2021 dimana kadar Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2) dan Oksidan Fotokomia (Ox) memiliki nilai ambang batas berturut-turut 200 �g/m3, 150 �g/m3 dan 150 �g/m3. Dapat disimpulkan bahwa data tersebut telah memenuhi persyaratan dan dapat dinyatakan lolos dalam pengecekan. Kadar udara ambien pada PT XYZ dengan parameter NO2, SO2 dan Ox masih jauh dibawah batas baku mutu. Kadar gas pencemar di udara selain dipengaruhi oleh jumlah sumber pencemar dan faktor meteorologi. Kecepatan angin, suhu udara, kelembaban udara adalah bagian dari factor meteorologi yang dapat mempengaruhi kadar gas pencemar di udara (Soedomo, 2001).
Item Type: | Other |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Udara Ambien, Nitrogen Dioksida (NO2), Sulfur Dioksida (SO2) dan Oksidan Fotokimia (Ox) |
Subjects: | Kimia > Analisis Kimia |
Divisions: | Analisis Kimia |
Depositing User: | AK |
Date Deposited: | 19 Sep 2025 01:58 |
Last Modified: | 19 Sep 2025 01:58 |
URI: | https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/818 |