Laporan Kuliah Kerja Praktek di PT Perkebunan Nusantara VI PKS Rimbo Dua

ABSTRAK
Khairul. 1912059. Teknik Kimia Bahan Nabati. Pengaruh tekanan terhadap oil losses pada fiber di stasiun press di PT Perkebunan Nusantara VI PKS Rimbo Dua. Dosen pembimbing Eko Supriadi, S.Pd, MT. Program Studi (Prodi) Teknik Kimia Bahan Nabati Politeknik ATI Padang mewajibkan para mahasiswa yang akan menyelesaikan studi untuk melaksanakan Kuliah Kerja Praktik (KKP). KKP merupakan mata kuliah wajib untuk ditempuh oleh seluruh mahasiswa dan merupakan salah satu syarat utama untuk kelulusan dimana mahasiswa yang melaksanakan KKP dapat merasakan suasana dilingkungan kerja di tempat KKP, pemilihan tempat Kuliah Kerja Praktik dapat menjadi acuan bagaimana penerapan ilmu-ilmu yang dipelajari penulis selama dibangku perkuliahan. KKP dilakukan di perusahaan yang memiliki kompetensi yang telah ditetapkan oleh prodi Teknik Kimia Bahan Nabati Politeknik ATI Padang yaitu kompetensi 1 (Introduction), kompetensi 2 (Transporting Solid, Liquid, and Gas), kompetensi 3 (Heat Transfer), kompetensi 4 (Utilitas), kompetensi 5 (Measurement and Control Technology), kompetensi 6 (Maintenance), kompetensi 7 (Process Control), dan kompetensi 8 (Quality and Effiency). Pengolahan kelapa sawit merupakan suatu proses pengolahan yang menghasilkan minyak kelapa sawit. Hasil utama yang dapat diperoleh ialah minyak sawit (CPO), inti sawit, serabut, cangkang dan tandan kosong. Pabrik kelapa sawit (PKS) dalam konteks industri kelapa sawit di Indonesia dipahami sebagai unit ekstraksi Crude Palm Oil (CPO) dan inti sawit dari tanda buah segar (TBS) kelapa sawit. Setelah melakukan Kuliah Kerja Praktik (KKP) di PT Perkebunan Nusantara VI PKS Rimbo Dua dengan masa waktu delapan bulan, mahasiswa mengangkat suatu masalah yang dapat dijadikan sebagai tugas khusus yaitu “Pengaruh Tekanan Terhadap Kadar Oil Losses Pada Fibre Di Stasiun Press Di PT Perkebunan Nusantara VI PKS Rimbo Dua”. Salah satu tahapan proses pengolahan minyak kelapa sawit adalah proses ekstraksi mekanis screw press yang mempunyai tujuan memisahkan minyak dengan mudah dari daging buah dengan kerugian sekecil-kecilnya. Pada pabrik kelapa sawit, umumnya digunakan screw press sebagai alat ekstraksi untuk memisahkan minyak dari daging buah. Proses pemisahan minyak terjadi akibat putaran screw press mendesak daging buah, sedangkan dari arah yang berlawanan tertahan oleh slinding cone. Jika tekanan yang diberikan semakin besar maka oil losses yang diperoleh akan semakin sedikit tetapi hal ini dapat mengakibatkan nut yang pecah akan semakin besar dan sebaliknya jika tekanan yang diberikan semakin kecil maka dapat mengakibatkan oil losses akan semakin besar dan mengurangi nut yang pecah pada stasiun pengepressan, maka untuk mengurangi hal ini harus ditentukan tekanan yang standar pada pada proses pengepesan yang memberikan oil losses yang kecil dan mengurangi nut yang pecah pada stasiun press, maka hasil dari Analisa dapat disimpulkan bahwa Tekanan pada screw press harus dijaga pada kisaran 40-60 bar, agar oil losses pada fibre tetap berada dibawah standar perusahaan yaitu 4,92%.
Kata Kunci: Kuliah Kerja Praktik (KKP), Pabrik Kelapa Sawit (PKS), Screw Press, Tekanan, Oil Losses, Fiber dan Crude Palm Oil (CPO)