Julia, Marnis and Dedy, Rahmad (2022) Laporan Kuliah Kerja Praktek di PT Socfindo Kebun Lae Butar. Politeknik ATI Padang.
![[thumbnail of Cover]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Cover - Julia Marnis 1912097.pdf
Download (341kB)
![[thumbnail of Full Laporan KKP]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Full Text - Julia Marnis 1912097.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
PT Socfindo (Socfin Indonesia) adalah bagian dari Socfin Group dan merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit dan karet terkemuka yang beroperasi di Provinsi Sumatera Utara dan Provinsi Aceh serta berkantor pusat di Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Salah satu anak perusahaan PT Socfin Indonesia adalah PT Socfindo Kebun Lae Butar yang bahan baku berupa Tandan Buah Segar (TBS) yang diolah menjadi Minyak Kelapa Sawit (MKS) atau Crude Palm Oil (CPO).
Pabrik pengolahan kelapa sawit atau palm oil mill merupakan pabrik yang mengolah buah sawit menjadi minyak mentah atau biasa juga dikenal dengan crude oil. Minyak yang dihasilkan dari kelapa sawit berasal dari daging dan juga inti kelapa sawit (kernel). Minyak yang berasal dari daging buah kelapa sawit disebut Crude Palm Oil (CPO) sedangkan minyak yang berasal dari biji kelapa sawit disebut Crude Kernel Oil (CKO). Secara umum, tahapan pengolahan TBS menjadi CPO dilakukan dibeberapa stasiun, diantaranya stasiun penerimaan TBS, stasiun perebusan (Sterilizing Station), stasiun penebahan (Threshimg Station). Stasiun pengempaan (Pressing Station), dan stasiun pemurnian (Clarification Station). Selain menghasilkan Crude Palm Oil (CPO), PKS PT Socfindo Kebun Lae Butar juga menghasilkan Palm Kernel Oil (PK) yang merupakan hasil pengolahan inti sawit yang dilakukan pada stasiun pengolahan biji (Kernel Plant Station).
Proses pengolahan kelapa yang sawit terdiri dari beberapa stasiun dimulai dari jembatan timbang dimana merupakan awal dari proses di pengolahan kelapa sawit dengan tujuan mengetahui jumlah bahan baku yang tersedia untuk diolah. Bahan baku yang sudah ditimbang di jembatan timbang selanjutnya disortasi dilanjutkan ke loading ramp untuk didistribusikan ke lori-lori untuk direbus di dalam sterilizer. Perebusan yang dilakukan di sterilizer bertujuan untuk menginaktifkan enzim dan juga mematangkan buah agar mudah untuk dilumatkan pada stasiun digester.
Tandan buah segar yang sudah direbus dikirim ke thresher untuk dilakukan proses penebahan dan dilanjutkan dengan proses pengepresan untuk mendapatkan minyak sedangkan nut utuh dan serabut akan menuju ke stasiun kernel. Crude Oil yang didapatkan dari hasil pengepresan akan dialirkan ke stasiun klarifikasi untuk dilakukan proses pemurnian.
Perebusan merupakan salah satu proses yang diperhitungkan di pengolahan kelapa sawit. Proses perebusan yang terjadi di sterilizer merupakan salah satu faktor yang menetukan kualitas minyak yang dihasilkan. Proses perebusan merupakan proses pelunakan buah dengan menggunakan steam yang dihasilkan dari boiler. Pemakaian steam untuk operasi perebusan ini akan sangat tergantung dari tekanan operasi yang digunakan sehingga diperlukan perhatian khusus agar tidak terjadi kerugian produksi seperti kehilangan minyak dan juga kelebihan penggunaan steam. Kebutuhan steam pada pabrik kelapa sawit harus diperhatikan untuk menghindari kerugian-kerugian yang dapat terjadi. Berdasarkan uraian tersebut menjadikan dasar penulis untuk mengangkat judul tentang “Pengaruh Massa Steam masuk ke Unit Sterilizer Horizontal terhadap Kadar Minyak pada Air Kondensat (Oil Losses) di PT Socfindo Kebun Lae Butar”.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Kimia > Teknik Kimia Bahan Nabati |
Divisions: | Teknik Kimia Bahan Nabati |
Depositing User: | TKBN |
Date Deposited: | 11 Sep 2025 03:51 |
Last Modified: | 11 Sep 2025 03:51 |
URI: | https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/78 |