Vini, Engla Paping and Fejri, Subriadi (2023) Perbandingan Hasil Penentuan Hydroxyl Value Metoda Gas Chromatography dengan Metoda Titrimetri pada Sampel Ecorol 24. Politeknik ATI Padang.
![[thumbnail of Cover Laporan KKP]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Cover_Vini Engla Paping_2020056.pdf
Download (254kB)
![[thumbnail of Full Laporan KKP]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
2020056 - Vini Engla Paping.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Abstract
dari CPKO adalah fatty alcohol. Fatty alcohol merupakan produk oleokimia dasar yang paling banyak diperdagangkan di dunia setelah fatty acid. Berdasarkan data yang dilansir oleh Kemenperin (2014), konsumsi dunia untuk fatty alcohol meningkat sebesar rata-rata 4% per tahun, sehingga banyak industri oleokimia yang memproduksi fatty alcohol salah satunya adalah PT Ecogreen Oleochemicals. PT Ecogreen Oleochemicals Batam menghasilkan salah satu produk fatty alcohol yaitu ecorol 24. Ecorol 24 (Lauryl Myristyl Alcohol) merupakan produk yang paling banyak dipasarkan oleh PT Ecogreen Oleochemicals. Untuk menghasilkan produk ecorol 24 dengan kualitas bagus dan memenuhi spesifikasi, maka dilakukan beberapa parameter analisa, salah satunya adalah hydroxyl value (OHV). Pengukuran hydroxyl value pada fatty alcohol sangat penting dilakukan untuk menentukan kemurnian senyawa tersebut, karena semakin tinggi hydroxyl value nya maka menunjukkan kadar OH yang tinggi dan kemurnian yang baik, sementara hydroxyl value yang rendah dapat menunjukkan adanya kontaminan atau ketidakmurnian dalam senyawa tersebut. Namun, hydroxyl value yang terlalu tinggi juga dapat berdampak negatif terhadap produk, seperti meningkatkan viskositas, mengurangi stabilitas oksidasi, dan mengurangi kestabilan termal (Borin et al., 2016)Untuk menentukan hydroxyl value yang terkandung dalam fatty alcohol terdapat dua metoda yang digunakan yaitu gas chromatography dan acetic anhydride- pyridine method. Dari uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul ”Perbandingan Hasil Penentuan Hydroxyl Value Metoda Gas Chromatography dengan Metoda Titrimetri pada Sampel Ecorol 24”.Dalam kasus ini, pengukuran hydroxyl value pada ecorol 24 dilakukan menggunakan dua metode, yaitu gas chromatography dan acetic anhydride-pyridine method. Kedua metode tersebut menghasilkan hasil yang sama dan diperoleh thitung sebesar -0,456511 dan ttable diperoleh 2.447. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya memiliki robustness yang tinggi dimana nilai thitung lebih kecil dari ttable. Setelah dilakukan penentuan hydroxyl value dengan metode gas chromatography dan metode tirimetri (Acetate anhydride-Pyridine) dilakukan analisa masing-masing metode sebanyak 7 kali pengulangan dengan menggunakan sampel yang sama. Diperoleh nilai rata-rata OHV dengan metode gas chromatography sebesar 290,404 mgKOH/g dan dengan metode titrimetri (Acetate anhydride-Pyridine) diperoleh hasil pengujian sebesar 289.752 mgKOH/g yang menunjukkan bahwa bahan tersebut memiliki jumlah gugus hidroksil yang tinggi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai perbandingan hydroxyl value metoda gas chromatography dengan metoda titrimetri disimpulkan bahwa : 1. Tidak adanya perbedaan antara kedua metoda tersebut dikarenakan hasil thitung lebih kecil dari ttable 2. Untuk penentuan hydroxyl value pada ecorol 24 tidak hanya dapat digunakan dengan gas chromatography, akan tetapi metoda titrimetri (acetic anhydride-pyridine method) juga dapat digunakan untuk penentuan hydroxyl value pada sampel ecorol 24 karena kedua metoda tersebut memberikan hasil sama yang menyatakan bahwa metode analisis yang digunakan memiliki ketahanan (robustness) metode.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Kimia > Analisis Kimia |
Divisions: | Analisis Kimia |
Depositing User: | AK |
Date Deposited: | 13 Sep 2025 02:13 |
Last Modified: | 13 Sep 2025 02:13 |
URI: | https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/754 |