Laporan Kuliah Kerja Praktek di PT Perkebunan Nusantara VIII PKS Kertajaya

Irvan Mahira, Afsa and Desniorita, Desniorita (2022) Laporan Kuliah Kerja Praktek di PT Perkebunan Nusantara VIII PKS Kertajaya. Politeknik ATI Padang.

[thumbnail of Cover] Text (Cover)
Cover - Irvan Mahira Afsa 1812059.pdf

Download (473kB)
[thumbnail of Full Laporan KKP] Text (Full Laporan KKP)
Full Text - Irvan Mahira Afsa 1812059.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB)

Abstract

ABSTRAK
IRVAN MAHIRA AFSA. 1812059. Teknik Kimia Bahan Nabati.Evaluasi Kinerja Ripple Mill Line 2 Terhadap Hasil Nut Pecah Di PT Perkebunan Nusantara VIII PKS Kertajaya. Dosen Pembimbing Ir. Desniorita, M.P

Politeknik ATI Padang merupakan salah satu lembaga pendidikan vokasi industri program pendidikan selama tiga tahun (Diploma III) yang terdiri dari 5 program studi dengan dual system, salah satu Program Studinya Teknik Kimia Bahan Nabati. Dalam menyiapkan lulusan yang siap pakai dalam dunia kerja maka setiap mahasiswa wajib melaksanakan Kuliah Kerja Praktik (KKP) maksimal 8 bulan pada perusahaan yang mencakup kompetensi program studi. Penulis memilih PT Perkebunan Nusantara VIII PKS Kertajaya sebagai tempat dari pelaksanaan kuliah kerja praktik ini. Perusahaan ini beralamat di Jalan Raya Saketi, Malingping, Leuwiipuh, Banjarsari, Kabupaten Lebak Banten. Selama pelaksanaan KKP penulisa dapat memahami dan mengetahui serta melakukan aktivitas pada kompetensi Introduction, Transportinng (Solid, Liquid, and Gas), Heat Transfer, Utilities, Measurement and Control Technology, Maintenance, Process Control, dan Quality and Efficiency. Pada laporan KKP ini terdapat tugas khusus yang membahas " Evaluasi Kinerja Ripple Mill Line 2 Terhadap Hasil Nut Pecah Di PT Perkebunan Nusantara VIII PKS Kertajaya". Tugas khusus ini di latar belakangi karena kebutuhan inti sawit yang digunakan sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masing-masing berbeda. Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran maupun aspek higienisnya harus lebih diperhatikan. Minyak sawit dapat mengalami kerusakan selama proses dan penyimpanan yang mengakibatkan mutu inti sawit turun. Perbedaan mutu inti sawit ini disebabkan beberapa faktor antara lain kualitas, penanganan pasca panen, penimbunan terlalu lama, atau kesalahan selama proses dan pengangkutan. Perubahan mutu minyak biasanya ditandai timbul bau dan bentuk yang tidak enak dilihat. Setelah dilakukan analisa berbagai permasalahan yang ada di pabrik penulis menemukan permasalahan pada baku mutu produksi yang belum stabil. Hal ini didapatkan dikarenakan kadar ALB, kadar kotoran, kadar air yang masih tinggi. Kadar Asam Lemak Bebas (ALB) ada inti sawit yang masih berada dibawah ketetapan yang telah ditetapkan yaitu 2,70% untuk ketetapan ALB yaitu <5 %, Kadar air pada inti sawit berada diatas ketetapan yang telah ditetapkan yaitu 8,63% untuk ketetapan yaitu <7 % dan Kadar kotoran pada inti sawit masih berada diatas ketetapan yang telah ditetapkan yaitu 20,40% untuk ketetapan inti sawit <6 %, dan efisiensi dari produk keluaran ripple mill yang masih berada di bawah ketetapan yang telah di tetapkan yaitu 97,25 % untuk ketetapan efisiensi produk keluaran ripple mill yaitu 98 %.

Kata kunci: Kuliah Kerja Praktik (KKP), Inti Sawit, Ripple Mill, Kadar ALB, Kadar Air, Kadar Kotoran, Efisiensi.

Item Type: Other
Subjects: Kimia > Teknik Kimia Bahan Nabati
Divisions: Teknik Kimia Bahan Nabati
Depositing User: TKBN
Date Deposited: 11 Sep 2025 03:51
Last Modified: 11 Sep 2025 03:51
URI: https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/75

Actions (login required)

View Item
View Item