Pengaruh dan Efisiensi Pengaturan pH dengan Soda Kaustik (NaOH) Terhadap Penurunan TSS (Total Suspended Solid) Menggunakan Metode Jar Test Pada Proses Koagulasi - Flokulasi Limbah Cair Creamer Di PT Torabika Eka Semesta Divisi Creamer

PT Torabika Eka Semesta memiliki beberapa Divisi yaitu divisi glucose, divisi creamer, divisi instan, divisi ground coffe, dan divisi healthfood. Selama 8 bulan penulis berada di penempatan divisi creamer. Creamer adalah bahan tambahan untuk minuman yang berfungi untuk memberikan rasa gurih dan kekentalan pada minuman. Bahan baku yang digunakan untuk produksi creamer adalah minyak nabati, glucose, sodium caseinate dan bahan lainnya. Saat memproduksi creamer tentu saja akan menghasilkan limbah, limbah yang dihasilkan merupakan limbah berupa padat dan cair. Proses pengolahan limbah di PT Torabika Eka Semesta divisi creamer melalui beberapa tahapan, mulai dari penstabilan partikel limbah, proses koagulasi flokulasi hingga didapatkan 2 output yaitu air dan cake. Koagulasi adalah proses pencampuran koagulan (pac) untuk membantu proses pengendapan partikel - partikel kecil yang tidak dapat diendapkan secara gravimetri, sedangkan flokulasi adalah proses penggabungan partikel partikel yang tidak stabil setelah proses koagulasi melalui proses pengadukan lambat sehingga terbentuk flok yang dapat diendapkan / disaring pada proses pengolahan selanjutnya. Penambahan dosis koagulan secara berlebihan dapat menggangu proses koagulasi sehingga menghasilkan nilai TSS yang tinggi. pH juga menjadi faktor terpenting yang memengaruhi proses koagulasi. Bila proses koagulasi tidak pada rentang pH optimum maka akan mengakibatkan gagalnya proses pembentukan flok dan rendahnya kualitas air yang dihasilkan.

Kata kunci: Creamer, pengolahan limbah, koagulasi-flokulasi, TSS, pH