Analisis Kerusakan Mesin Sterilizer pada Proses Perebusan Kelapa Sawit Menggunakan Metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) di PT. AMP Plantation Wilmar Agam

PT. AMP Plantation Wilmar Agam merupakan sebuah perusahaan yang bergerak diindustri pengolahan kelapa sawit, khususnya pada bagian produksi Crude Palm Oil (CPO). Salah satu tahapan penting dalam proses produksi adalah sterilisasi tandan buah segar (TBS) menggunakan mesin sterilizer. Mesin ini berperan untuk mematikan enzim perusak dan memudahkan proses pelepasan buah dari tandannya. Namun demikian, sering kali terjadi kerusakan pada mesin sterilizer yang menyebabkan terjadinya keterlambatan proses produksi dan penurunan kualitas hasil CPO. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis jeni-jenis kerusakan yang terjadi pada mesin sterilizer serta mencari akar penyebabnya dengan mengunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Metode ini membantu dalam mengidentifikasi potensi kerusakan, mengevaluasi tingkat resiko kerusakan berdasarkan nilai Risk Priority Number (RPN), serta menentukan prioritas perbaikan yang diperlukan.
Data diperoleh melalui observasi langsung dan pengisian kuesioner kepada tim maintanance yang bertugas dilapangan. Hasil dari analisis FMEA menunjukan bahwa beberapa komponen mesin sterilizer memiliki nilai RPN tinggi yang berpotensi menimbulkan kerusakan yang berulang. Oleh karena itu, diperlukan tindakan perbaikan secara sistematis dan terencana untuk meminimalisasi downtime dan menjaga kelancaran proses produksi CPO di PT AMP Plantation Wilmar Agam.