Analisis Risiko Postur Tubuh Pada Pekerja Di Bagian Pengemasan (Filling) Dengan Menggunakan Metode Rapid Entire Body Assessment (REBA) Di PT Wilmar Nabati Indonesia Padang

Permasalahan gangguan otot dan rangka musculoskeletal disorders(MSDs) merupakan salah satu isu penting dalam dunia industri, terutama pada pekerjaan yang melibatkan aktivitas fisik berulang, posisi kerja statis, atau postur tubuh yang tidak ergonomis. Pengamatan ini dilakukan di PT Wilmar Nabati Indonesia Padang dengan tujuan untuk menganalisis tingkat risiko ergonomi yang dialami oleh pekerja menggunakan metode Rapid Entire Body Assessment (REBA), serta mengidentifikasi keluhan musculoskeletal yang dirasakan oleh pekerja melalui kuesioner Nordic Body Map (NBM). Metode REBA digunakan untuk mengevaluasi postur tubuh saat bekerja, meliputi leher, punggung, lengan, pergelangan tangan, dan tungkai, sedangkan kuesioner NBM digunakan untuk mendeteksi area tubuh yang mengalami keluhan nyeri atau ketidaknyamanan.
Pengambilan data dilakukan dengan observasi langsung pada aktivitas kerja di area produksi, serta dengan menyebarkan kuesioner kepada sejumlah pekerja. Hasil analisis kuesioner menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami keluhan nyeri dengan intensitas tinggi, khususnya pada bagian punggung bawah, leher, dan bahu. Kategori rata-rata keluhan dari hasil NBM berada pada tingkat “sangat sakit”, yang menandakan adanya potensi risiko ergonomi yang serius. Sementara itu, skor REBA yang di dapatkan 12, yang termasuk dalam kategori risiko sangat tinggi, yang berarti bahwa intervensi atau perbaikan postur kerja sangat dibutuhkan dalam waktu dekat untuk mencegah dampak jangka panjang terhadap kesehatan pekerja.
PT Wilmar Nabati Indonesia Padang mengandung risiko ergonomi yang signifikan dan berpotensi menyebabkan gangguan musculoskeletal pada pekerja. Oleh karena itu, disarankan agar perusahaan melakukan perbaikan terhadap desain stasiun kerja, rotasi pekerjaan, dan penyuluhan mengenai postur kerja yang benar. Implementasi prinsip ergonomi secara menyeluruh diharapkan dapat mengurangi keluhan pekerja, meningkatkan produktivitas, serta menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan aman.