Analisis Risiko Bahaya Pada Bagian Area Packing Dengan Menggunakan Metode HIRADC (Hazard Identification Risk Assement And Determining Control) Di PT. Sugar Labinta

Bagian packing merupakan salah satu tahapan penting dalam proses produksi, di mana produk yang telah selesai diproses dikemas untuk siap didistribusikan ke konsumen. Meskipun terlihat sederhana, aktivitas di bagian ini melibatkan berbagai risiko Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) yang dapat membahayakan pekerja jika tidak dikelola dengan baik. Aktivitas sepertipengoperasian mesin packing, pengangkatan dan pemindahan barang serta potensi ergonomi yang buruk seperti posisi kerja tidak ergonomis atau repetitif dapat menimbulkan berbagai bahaya seperti cedera fisik, kelelahan otot, serta kecelakaan kerja lainnya. Penilaian risiko bahaya pada area packing ini juga selalu dilakukan untuk melakukan pembaruan pada penilaian risiko bahaya di PT Sugar Labinta untuk tahun 2025. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja potensi bahaya dan risiko di area bagian packing serta mengetahui bagaimana cara mengidentifikasi dan menilai risiko bahaya tersebut dan mengetahui langka-langkah pengendalian risiko tersebut. Penelitian ini dilakukan menggunakan metode HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control) adalah suatu pendekatan sistematis untuk mengidentifikasibahaya, menilai risiko, dan menentukan kontrol untuk mengurangi atau menghilangkan risiko di tempat kerja. Dari hasil Analisis risiko bahaya menggunakan metode HIRADC ini didapatkan sembilan potensi bahaya yang dapat terjadi di area bagian packing di PT Sugar Labinta yaitu Terhirup debu gula produk, terjepit belt conveyor, terjahit mesin jahit, kebisingan area kerja, terpeleset karena lantai licin, terpeleset karena tangga licin, bahaya ergonomi, tersengat listrik, dan ketidakcukupan cahaya. Dari sembilan potensi bahaya tersebut terdapat 4 kategori Low dengan indikator warna Green dimana tindakannya dapat dipertimbangkan sebagai potensi bahaya yang dapat diterima dan tidak memerlukan suatu tindakan khusus. Dan terdapat 5 potensi bahaya dengan kategori medium dengan indikator warna yellow dimana tindakannya membutuhkan perencanaan pengendalian bahaya.