Pengaruh Variabel Proses Pengeringan Terhadap Penurunan Kadar Air Kernel Di Sillo Dryer Di PT AMP Plantation unit POM”

ABSTRAK
ZHI ZHI MARISTA. 2212023. Pengaruh Variabel Proses Pengeringan Terhadap Penurunan Kadar Air Kernel Di Sillo Dryer Di PT AMP Plantation Unit POM. Dosen Pembimbing: Ir. Rita Youfa, MT.

Kelapa sawit merupakan komoditas perkebunan strategis di Indonesia yang menghasilkan Crude Palm Oil (CPO) dari daging buah (mesocarp) serta Palm Kernel Oil (PKO) dari inti sawit (kernel). Salah satu faktor penting dalam menjaga kualitas kernel adalah kadar air, dimana kadar air yang tinggi (15–18%) dapat menyebabkan kerusakan mutu seperti pertumbuhan jamur dan penurunan kualitas minyak. Oleh karena itu, proses pengeringan kernel di sillo dryer menjadi tahapan penting agar kadar air kernel sesuai standar mutu SNI maksimal 7%. Penelitian tugas khusus in bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel proses pengeringan berupa laju alir massa steam, laju alir udara panas, temperatur udara panas, dan waktu pengeringan terhadap penurunan kadar air kernel, serta menentukan kondisi optimum pengeringan. Metode penelitian dilakukan melalui pengambilan sampel kernel, pengujian kadar air dengan metode oven, dan analisis data hasil pengeringan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air kernel awal sebesar 16–18% dapat diturunkan hingga 5,76% setelah proses pengeringan. Variabel temperatur udara panas memiliki pengaruh paling signifikan, dimana pada temperatur 64˚C dengan laju massa steam 0,072 kg/s, laju udara panas 23400,82 kg/s, dan waktu pengeringan 9 jam, diperoleh kadar air kernel sebesar 6,80% yang memenuhi standar industri. Dengan demikian, bahwa pengendalian variabel proses pengeringan sangat berpengaruh terhadap penurunan kadar air kernel. Kondisi optimum pada pengeringan kernel di sillo dryer adalah pada temperatur 64˚C, waktu 9 jam, laju massa steam 0,072 kg/s, dan laju udara panas 23400,82 kg/s. Oleh karena itu, Variabel-variabel proses pengeringan sangat penting untuk mengontrol kadar air kernel agar tetap memenuhi standar industri.