Pengaruh Waktu Perebusan Terhadap Nilai Unstripped Bunch (USB) dan Oil Losses in Empty Bunch pada Stasiun Sterilizer di PT Bina Pratama Sakato Jaya POM

PT Bina Pratama Sakato Jaya sudah beroperasi selama kurang lebih 20 tahun. Proses pengolahan CPO PT Bina Pratama Sakato jaya melalui delapan stasiun, yaitu stasiun penimbangan (weighbrige), stasiun penerimaan buah (loading ramp),stasiun perebusan (sterilizer) stasiun tippler, stasiun pemipilan (thresher), stasiun press-an, stasiun pemurnian (klarifikasi), dan stasiun kernel. Proses perebusan dilakukan menggunakan system triple peak, supaya buah yang direbus di dalam lori masak dengan merata. Perebusan triple peak ini dilakukan dengan pembuangan udara yang berguna untuk mempermudah proses perpindahan panas yang buruk pada Tandan Buah Segar (TBS) dikarenakan udara merupakan penghantar panas yang buruk. Waktu perebusan juga menjadi salah satu faktor kematangan buah sawit, hal tersebut bisa dilihat dari seberapa banyak brondolan yang masih melekat pada janjangan dan selain itu waktu perebusan juga dapat mempengaruhi oil losses pada janjangan karena kemungkinan besar banyak minyak yang terabsorbsi pada janjangan. Hubungan hasil perebusan antara Unstripped Bunch (USB) dan oil losses in empty bunch berbanding terbalik. Waktu perebusan yang terbaik untuk merebus tandan buah segar yaitu pada waktu 80 dan 90 menit dimana pada waktu 80 menit didapatkan persentase USB nya 4,44% serta persentase oil losses pada jangkos nya adalah 4.79% dan pada waktu perebusan 90 menit didapatkan persentase USB nya 3,33% serta persentase oil losses pada jangkos nya adalah 6,01%. Standar perusahaan yaitu pada USB <5% dan kehilangan minyak pada jangkos <7%.

Kata kunci: PT Bina, CPO, Perebusan, Sterilizer, oil losses, TBS, USB