Analisis Kerusakan Mesin CTC Triplek (Crushing Tearing Curling) Menggunakan Metode Failure Mode And Effects Analysis (FMEA) Di PT.Perkebunan Nusantara IV (Regional IV) Kayu Aro

Karya tugas akhir ini bertujuan untuk menganalisis potensi kerusakan pada mesin (Crush, Tear, Curl) CTC Triplek yang digunakan dalam proses produksi teh hitam dengan pendekatan Failure Mode and Effect Analysis (FMEA). Mesin CTC Triplek memiliki peran penting dalam menentukan kualitas akhir teh hitam, mesin ini berfungsi untuk menghaluskan pucuk teh hingga menjadi bubuk, sehingga identifikasi potensi kerusakan menjadi krusial untuk menjaga kelancaran produksi dan mutu produk. Metode FMEA digunakan untuk mengidentifikasi komponen-komponen yang rawan mengalami kerusakan, seperti roll cur tumpul, Elektro motor terbakar, bearing elmot pecah, Vanbelt putus, dan transport band robek, menganalisis dampaknya terhadap proses produksi, serta menyusun strategi mitigasi risiko yang efektif. Hasil penelitian menunjukan bahwa komponen roll cut, merupakan bagian mesin yang memiliki tingkat resiko kerusakan tertinggi dengan hasil RPN (Risk Priority Number) yaitu 196. dan dengan menguraikan permasalahan yang didapat melalui metode FMEA, perusahaan mendapatkan usulan perbaikan yang difokuskan pada optimalisasi waktu operasi mesin sesuai kapasitas ideal, pemeriksaan rutin, peningkatan kompetensi mekanik dan operator melalui pelatihan serta sosialisasi SOP, penggunaan roll cut berkualitas, dan penyediaan anggaran perawatan yang memadai, yang dapat meningkatkan Efesiensi produksi, mengurangi biaya perawatan dengan strategi perawatan preventif, serta memperkuat standar keselamatan kerja.