Pengaruh Temperatur Terhadap Kadar Air dan Kadar Kotoran Pada Minyak Buah Rebus di PT Perkebunan Nusantara VI Unit Usaha Ophir

Minyak kasar atau minyak buah rebus merupakan hasil ekstraksi dari daging buah sawit yang belum mengalami proses pemurnian. Keberhasilan dari proses pemisahan atau pemurnian minyak ini merupakan faktor yang sangat menentukan terhadap produksi Crude Palm Oil baik secara kuantitas maupun secara kualitas. Tujuan dari pemurnian minyak kasar adalah agar mendapatkan minyak dengan kualitas kadar air 0,15-0,2%, dan kotoran 0,020 %, sehingga dapat dipasarkan dengan harga yang layak. Penggunaan temperatur hampir meliputi seluruh proses pemurnian minyak pada continous settling tank. Dimana minyak kasar dari Crude Oil Tank dipompakan ke Continious Settling Tank dan akan terpisah menjadi tiga fraksi yaitu minyak, sludge dan air melalui proses pengendapan dan penggunaan temperatur yang sesuai. Selama proses pemurnian berlangsung temperatur yang ideal untuk memudahkan proses pemurnian adalah 90° - 95°C. Temperatur yang terlalu rendah akan menyulitkan dalam proses pemisahan antara minyak dengan air dan sludge sehingga kadar air dan kadar kotoran yang didapatkan tinggi,sedangkan pada temperature yang terlalu tinggi kadar air nya rendah. Kadar air yang rendah pada tahap ini kurang baik, karena masih ada proses selanjutnya yaitu vacuum dryer. Sedangkan kadar kotoran yang didapat pada temperature yang tinggi akan kembali meningkat, karena Temperatur yang terlalu tinggi >95°C dapat menyebabkan proses pengendapan sludge tidak berjalan dengan baik, karena partikel-partikel air yang berada didasar tanki akan menguap sehingga mendorong partikel-partikel sludge ke permukaan tanki yang menyebabkan bercampur kembali dengan minyak.