Melihat Pengaruh Tekanan air terhadap penyerapan H2S pada Bioscrubber di PT. Gersindo Minang Plantation

Kandungan yang terkandung dalam biogas dapat mempengaruhi sifat dan kualitas biogas sebagai bahan bakar. Kandungan yang terdapat dalam biogas merupakan hasil dari proses metabolisme mikroorganisme. Biogas yang kandungan metananya lebih dari 45% bersifat mudah terbakar dan merupakan bahan bakar yang cukup baik karena memiliki nilai kalor bakar yang tinggi. Tetapi jika kandungan CO2 dalam biogas sebesar 25 – 50 % maka dapat mengurangi nilai kalor bakar dari biogas tersebut.Dengan demikian satuan tekanan identik dengan satuan tegangan. Dalam konsep ini tekanan didefenisikan sebagai gaya yang diberikan oleh fluida pada tempat yang mewadahinya. Menurut (Andika harahap,2023) semakin tinggi tekanan yang diberikan oleh aliran pompa air menuju Scrubber maka data serap H2S yang diperoleh semakin maksimal. Dapat dilihat dari grafik yang terdapat pada grafik 1 di atas bahwa semakin tinggi tekanan udara yang diberikan oleh pompa menuju ke dalam Scrubber maka semakin tinggi daya serap kadar H2S yang dihasilkan, dari data yang diperoleh pada Tabel 8 dapat dikatakan bahwa data yang dapat diperoleh masih bisa dikatakan memenuhi standar SOP yang ada di PT GMP untuk menuju ke ruang pembakaran dikarenakan untuk keluaran dari Scrubber itu harus di 200 ppm.Setelah melakukan kegiatan kuliah kerja praktik (KKP) kurang lebih selama 8 bulan di PT GMP, berikut kesimpulan yang didapat: Mahasiswa master 8 (delapan) kompetensi yang harus dicapai selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Praktik (KKP) di PT GMP yaitu pengenalan, biologi dan/atau kimia, unit pemisahan, unit penukar panas, unit pengangkutan padat cair dan gas, pemeliharaan, proses dan kualitas control, dan design engineeringBerdasarkan grafik tekanan dan kadar H2S yang terserap dapat dikatakan semakin tinggi Tekanan air yang di alirkan menuju Scerubber maka semakin tinngi daya serap yang di hasilkan dan semakin bagus gas yang keluar dari Scrubber.