Pengujian Oksida Pada Abu Batubara Menggunakan metode ASTM D3682DI PT SUCOFINDO (PERSERO) CABANG PADANG

"Batubara adalah salah satu bahan bakar fosil yang pada umumnya merupakan batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik, utamanya adalah sisa-sisa
tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan. Limbah hasil pembakaran batubara Fly ash mengandung unsur logam oksida yang dominan, seperti SiO2 50,60%; Al2O3 21,90%; SO3 12,20% dan Fe2O37,76%. Pengujian oksida pada abu batubara dilakukan untuk mengetahui komposisi oksida logam pada abu batubara. Dari pengujian yang telah dilakukan didapat hasil uji kadar oksida pada sampel abu batubara yaitu kadar SiO2 yang didapat berkisar 44,36% - 55,15%; kadar Fe2O3berkisar 9,84-13,42%, dengan standar menurut standar ASTM (American Society for Testing and Material) kadar SiO2 sebesar 29,75-58,45% dan Fe2O3 sebesar 2,97-41,12%. Dari data pengujian yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa kadar SiO2 dan Fe2O3 yang terkandung didalam abu batubara telah memenuhi range standar ASTM D3682."