Pengaruh Tekanan Screw Press Terhadap Oil Losses dan Broken Nut di PT Talang Jerinjing Sawit

Screw press merupakan alat yang digunakan untuk dalam proses pengolahan CPO, screw press digunakan sebagai alat untuk mengekstrak minyak kasar dari daging buah sawit yang telah mengalami proses pengolahan di digester. Jika screw press ini mengalami masalah, maka proses pengolahan di pabrik akan terganggu dan berdampak pada hasil minyak yang dihasilkan, serta juga berdampak pada pemisahan nut, cangkang, dan fiber tidak maksimal. Oil losses dan broken nut dapat terjadi karena beberapa hal salah satunya tekanan screw press. Standar tekanan di PT Talang Jerinjing Sawit 60-65 bar, jika nilai tekanan lebih dari standar maka akan berdampak pada tingginya nilai broken nut sedangkan jika dibawah standar maka akan berdampak pada oil losses. Metode yang digunakan untuk mengetahui nilai oil losses yaitu metode ekstraksi sokletas, dengan menggunakan pelarut n-hexsan dan di ektraksi selama 4 jam. Untuk mengetahui nilai broken nut yaitu dengan metode pemilihan padatan yang dilakukan secara kuartener. Tekanan sangat berpengaruh terhadap oil losses dan broken nut, semakin tinggi tekanan yang diberikan maka nilai oil losses akan semakin rendah sedangkan nilai broken nut akan semakin tinggi begitupun sebaliknya. Tekanan optimal screw press di PT Talang Jerinjing Sawit adalah 57-60 bar sehingga dapat meminimalisi kejadian baik terhadap nilai oil loses maupun nilai broken nut.

Kata kunci: Laporan KKP Pengaruh tekanan Screw Press terhadap oil losses dan broken nut di PT Talang Jerinjing sawit