Pengaruh pH dan COD pada POME dalam menghasilkan Gas Metana di PT. AMP Plantation

Palm oil mill effluent (POME) merupakan limbah cair kelapa sawit yang berasal dari proses produksi crude palm oil (CPO). Limbah cair POME yang belum termanfaatkan secara optimal yang kaya akan kandungan hara seperti N, P, K, Ca dan Mg Variani, I. V. (2018). POME mengandung bahan organik seperti karbohidrat, protein, dan fat yang berpotensi menghasilkan biogas (Rahmawati, N., Pertiwi, dkk, 2018). Pembuangan POME ke aliran air akan menyebabkan kerusakan lingkungan yang lebih serius tanpa pengolahan lebih lanjut, sehingga salah satu penanganan POME yang umumnya dilakukan yaitu pembuangan kolam terbuka. Pada salah satu industri biogas yang berada di Sumatera Barat, memanfaatkan POME sebagai bahan baku biogas melalui proses fermentasi anaerobik dengan kapasitas PLTBG yang dibangun pada industri ini 500 kW. Namun produksi biogas di industri biogas ini menghasilkan kadar metana yang tidak memenuhi standar yang diinginkan yaitu 60%, sedangkan nilai metana yang dihasilkan hanya 57%. Sehingga terjadi proses pembakaran yang tidak sempurna di dalam mesin, oleh karena itu tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh pH dan COD POME dalam menghasilkan gas metana. Metode penelitian menggunakan fermentasi anaerobik untuk potensi biogas. Hasil penelitian menunjukkan nilai pH tertinggi 7,6 dengan %CH4 56,5 dan Nilai pH terendah 4,4 dengan %CH4 54,1. Dan pada penurunan konsentrasi COD sebesar 38438 mg/L dengan %CH4 57,2 adapun nilai kenaikan konsentrasi COD tertinggi 57476,7 dengan %CH4 57,6