Analisis Penerapan Good Manufacturing Practices Menggunakan Metode Gap Analysis di PT Wilmar Nabati Indonesia Unit Padang

Dalam rangka KKP, mahasiswa diutus kebeberapa perusahaan, salah satunya PT Wilmar Nabati Indonesia. Pada laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKP) ada tugas khusus yang berjudul “Analisis Penerapan Good Manufacturing Practices menggunakan Metode Gap Analysis di PT Wilmar Nabati Indonesia Unit Padang” penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah penerapan Good Manufacturing Practices sudah diterapkan di di PT WINA dengan menggunakan metode GAP Analysis. Dengan hasil yang didapatkan adalah Tercapainya penerapan 8 blok kompetensi di PT WINA Padang yaitu pengenalan perusahaan, proses produksi, keselamatan kesehatan kerja dan lingkungan, ergonomi dan sistem kerja, perencanaan dan pengendalian produksi, pengadaan penyimpanan dan pengelolaan persediaan, sistem kualitas dan sistem manufaktur yang telah dipelajari ketika kuliah. Teridentifikasinya tahapan proses produksi crude palm oil (CPO) menjadi Refined Bleached and Deodorized Stearine (RBDPS), Refined Bleached and Deodorized Olein (RBDOL) dan Plam Free Acid Destilate (PFAD) sebagai produk samping yang dihasilkan pada PT WINA Padang mulai dari CPO datang hingga di loadingkan ke kapal dan truck. Berdasarkan hasil analisis penerapan GMP di PT WINA Padang dengan persyaratan GMP dalam Peraturan Menteri Perindustrian RI No.75/M- IND/PER/7/2010, diperoleh rata-rata persentase penerapan GMP keseluruhan sebesar 86,97% hal ini berarti penerapan GMP pada PT WINA Padang telah memenuhi persyaratan standar GMP, namun masih diperlukan beberapa perbaikan pada aspek pemeliharaan & program sanitasi agar penerapan GMP PT WINA Padang semakin meningkat.