Validasi Metode Uji Slip Melting Point AOCS CC-3-25 dengan Masa Simpan Sampel di Refrigerator Selama 10 Menit

Trigliserida terdiri dari beberapa jenis asam lemak dengan panjang rantai karbon dan derajat ketidakjenuhan yang beragam sehingga trigliserida tersebut ada yang memiliki titik cair rendah maupun titik cair tinggi. Titik leleh sempurna (Slip Melting Point) merupakan suhu dimana minyak padat menjadi minyak cair seluruhnya. Setiap asam lemak murni memiliki titik cair spesifik, sedangkan minyak dan lemak merupakan campuran dari berbagai jenis asam lemak sehingga tidak memiliki titik cair yang tajam dan digunakan Slip Melting Point (SMP) untuk mengkarakterisasi minyak tersebut. Analisis yang digunakan untuk mengkarakterisasi titik leleh pada minyak goreng sawit adalah Slip Melting Point (SMP). Analisis SMP dapat dipengaruhi oleh panjang rantai asam lemak, rasio ketidakjenuhan, kandungan asam lemak, dan posisi asam lemak dalam struktur gliserol. Metode baku SMP mengacu pada American Oil Chemist Society (AOCS) CC-3-25 dengan masa simpan sampel di refrigerator selama 16 jam. Pada PT Synergy Oil Nusantara telah dilakukan analisis SMP dengan masa simpan sampel 8 jam, 4 jam, 2 jam, dan 1 jam. Pada keempat masa simpan sampel ini telah dilakukan validasi metode uji. Untuk efisiensi waktu, penulis melakukan analisis SMP dengan masa simpan sampel di refrigerator selama 10 menit. Agar analisis SMP dengan masa simpan sampel di regrigerator selama 10 menit ini dapat digunakan sebagai analisis rutin, maka perlu dilakukan validasi metode uji dengan tujuan mendapatkan hasil analisis akurasi (recovery), presisi (reproducibility and repeatability), dan estimasi ketidakpastian yang nilainya masuk ke dalam standar baku mutu yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang mengacu pada AOCS CC 3-25 tentang Slip Melting Point method dan Standar Nasional Indonesia (SNI) 7709:2019 tentang minyak goreng sawit. Untuk sampel yang digunakan yaitu sampel olein Iodine Value 57 (IV57) karena sampel ini merupakan produk utama pada perusahaan dan analisisnya rutin dilakukan. Parameter yang diuji yaitu akurasi (recovery), presisi (reproducibility and repeatability), dan estimasi ketidakpastian.