Analisis Proses Cleaning In Place pada Unit Sterilizer Susu Ultra-High Temperature di PT Indolakto Cicurug 3

Cleaning In Place adalah sistem pembersihan otomatis tanpa pembongkaran alat terlebih dahulu. Bahan chemical yang digunakan adalah caustic dan acid. Caustic dan acid yang digunakan adalah NaOH dan HNO3. Caustic digunakan di industri susu untuk mengubah lemak menjadi sabun yang dapat dihilangkan dengan air sedangkan acid digunakan setelah pembilasan caustic untuk meningkatkan pengeringan pada jalur, menunda pertumbuhan organisme yang ditemukan pada air bilasan dan menghilangkan endapan mineral seperti milk stone. Konduktivitas berhubungan dengan konsentrasi dari caustic dan acid. Konduktivitas adalah index kemudahan arus listrik mengalir. Prinsip pengukuran konsentrasi berdasarkan nilai konduktivitas yaitu senyawa basa dan asam yang dilarutkan ke dalam air akan mengion. Ion-ion akan menghantarkan listrik dari satu tempat ke tempat lainnya. Sehingga semakin tinggi konduktivitas maka konsentrasi juga semakin tinggi karena konduktivitas dengan konsentrasi berbanding lurus. Pada permukaan sterilizer ditemukan kerak sehingga diperlukan CIP untuk membersihkan kerak di permukaan sterilizer. Proses Cleaning In Place pada sterilizer berjalan baik yaitu ketebalan kerak terendah 0,31 mm dengan ΔT yaitu 2,3°C dapat dihilangkan menggunakan konduktivitas caustic 77,5 mS/cm dan acid 61 mS/cm sedangkan ketebalan kerak tertinggi 0,66 mm dengan ΔT yaitu 5,8°C dapat dihilangkan dengan konduktivitas caustic 96,5 mS/cm dan acid 76 mS/cm. Selain itu, parameter uji keberhasilan proses CIP yaitu swab test. Hasil swab test pada sterilizer yaitu permukaan tidak terkontaminasi mikroba dari coliform dan TPC.

Kata kunci: Susu UHT, Cleaning In Place, Sterilizer, Caustic, Acid, Coliform, TPC