Pengukuran Proporsi Waktu Produktif Karyawan pada Stasiun Kernel dengan Metode Work Sampling di PT Socfindo Kebun Bangun Bandar

PT Socfindo Bangun Bandar adalah salah satu industri yang bergerak di bidang perkebunan kelapa sawit yang fokus pada produkssi Crude Palm Oil (CPO) dan Inti Kernel Sawit (IKS). Di PT Socfindo Bangun Bandar, terdapat 2 shift kerja, yaitu shift pertama yang dimulai dari pukul 07.00 hingga 14.00, dan shift kedua yang dimulai dari pukul 14.00 hingga 24.00 dengan sistem rolling. Salah satu area kritis dalam proses produksi di PT Socfindo Bangun Bandar adalah pada stasiun kernel, dimana pengolahan Inti Kernel Sawit dilakukan untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi yang dimana Output yang dihasilkan oleh PT Socfindo Bangun Bandar untuk IKS(Inti Kernel Sawit) adalah 6-7 ton/jam. Dalam proses pengolahan kernel, terdapat beberapa tahapan yang harus dilalui dan melibatkan beberapa operator. Namun, yang penulis amati dan melalui wawancara secara langsung bahwa hanya ada 2 operator pada shift 1 dan 3 operator pada shift 2 yang bekerja untuk mengendalikan dan mengoperasikan mesin atau peralatan tersebut. Dan banyak waktu yang terbuang sia-sia, sehingga mengakibatkan waktu kerja yang tidak produktif bagi karyawan. Menurunnya produktivitas karyawan juga berdampak pada hasil produksi pengolahan kernel karena pekerja tidak optimal dala m mengendalikan atau mengontrol tiap mesin sehingga inti kernel banyak yang pecah, yang pada dasarnya hal ini dapat menyebabkan kerugian bagi PT Socfindo Bangun Bandar. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersumber dari data yang diperoleh secara langsung di lapangan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode Work Sampling yang mana bertujuan untuk mengetahui produktif ataupun non produktif yang dilakukan oleh karyawan di PT Socfindo Bangun Bandar. Setelah melakukan perhitungan terhadap pengukuran waktu kerja produktif dengan menggunakan metode work sampling dengan waktu pengamatan selama 6 hari dapat diketahui bahwa perhitungan waktu produktif dan non produktif pada kedua operator sangat berbeda, yang dimana kegiatan produktif pada operator 1 sebanyak 87% dan non produktifnya 13% sedangkan pada operator 2 kegiatan produktifnya sebanyak 84% dan non produktif 16% dengan waktu 6 hari sebanyak 56 kali pengamatan. Kelonggaran (Allowance) perlu diberikan pada operator yang bekerja untuk kebutuhan pribadinya agar dapat menghilangkan kejemuan saat bekerja yaitu sebesar 2-5%. Sementara itu, kelonggaran yang diberikan pada operator tidak diterapkan dengan sebaik mungkin yang dimana operator masih melakukan kelonggaran (Allowance) jauh diatas idealnya yaitu 44,2% sehingga hal tersebut dapat menurunkan hasil produksi baik dari jumlah maupun kualitas yang diharapkan perusahaan. Dan dapat disimpulkan bahwa setelah melaksanakan KKP penulis memahami kesamaan dan perbedaan ilmu yang didapatkan di perkuliahan dengan ilmu yang didapatkan dibangku perkuliahan serta tercapai nya 8 Blok Kompetensi sesuai jurusan Teknik Industri Agro di PT Socfindo Bangun Bandar,Penulis dapat memahami dan mengidentifikasi proses produksi Crude Palm Oil (CPO) dan Inti Kernel Sawit (IKS) secara umum di PT Socfindo Bangun Bandar ,Penulis memberikan usulan perbaikan dalam permasalahan yang terjadi di Perusahaan melalui Tugas Khusus yakni Pengukuran Proporsi Waktu Produktif Karyawan pada Stasiun Kernel dengan Metode Work Sampling di PT Socfindo Bangun Bandar.