Pengaruh pH Out Terhadap Produksi Biogas

Industri kelapa sawit menghasilkan limbah cair yang dikenal sebagai Palm Oil Mill Effluent (POME) dengan kandungan bahan organik yang tinggi. Apabila tidak diolah dengan baik, POME berpotensi mencemari lingkungan. Salah satu upaya pengolahan yang ramah lingkungan adalah konversi POME menjadi biogas melalui proses anaerobik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai pH out terhadap produksi biogas di biodigester PT Gersindo Minang Plantation. Penelitian dilakukan pada periode 1 Februari hingga 20 Maret 2024. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa variasi pH memengaruhi jumlah debit biogas yang dihasilkan. Debit tertinggi tercatat pada pH 7,24 yaitu sebesar 3.500 m³/hari, sedangkan debit terendah pada pH 7,13 yaitu 2.350 m³/hari. Kondisi optimum produksi biogas berada pada pH mendekati netral (sekitar 7,0–7,2), sesuai dengan kebutuhan pertumbuhan bakteri metanogen. Penurunan produksi terjadi apabila pH terlalu asam atau terlalu basa karena memengaruhi aktivitas mikroorganisme. Dengan demikian, pengendalian pH menjadi faktor penting untuk menjaga kestabilan proses produksi biogas dari limbah cair kelapa sawit.