Pengendalian Persediaan Stock Bahan Baku DDGS Menggunakan Metode Min-Max Stock pada PT. JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. UNIT PADANG

Penelitian ini dilakukan di PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, Unit Padang dengan tujuan menganalisis pengendalian persediaan bahan baku Distillers Dried Grains with Solubles (DDGS) yang sering mengalami permasalahan kelebihan stok
(overstock). Permasalahan overstock menimbulkan berbagai dampak negatif, di antaranya peningkatan biaya penyimpanan, risiko kerusakan bahan, inefisiensi ruang gudang, hingga menurunnya efektivitas operasional. Untuk mengatasi masalah tersebut digunakan metode Min-Max Stock, yaitu metode pengendalian persediaan dengan penetapan batas minimum,maksimum, safety stock, reorder point, order quantity, serta frekuensi pemesanan yang optimal. Data penelitian diperoleh dari catatan persediaan DDGS tahun 2024 melalui observasi, wawancara, dan dokumen perusahaan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa batas minimum persediaan DDGS adalah 2.589.867 kg, batas maksimum 4.136.135 kg, safety stock 1.043.598 kg, reorder point 2.589.867 kg, dengan
jumlah pemesanan (order quantity) sebesar 3.092.537 kg dan frekuensi pemesanan enam kali per tahun. Penerapan metode ini terbukti lebih efektif dalam menjaga keseimbangan persediaan, mengurangi risiko overstock maupun stockout,
serta menekan biaya penyimpanan. Dengan demikian, metode Min-Max Stock dapat menjadi acuan strategis bagi perusahaan dalam perencanaan persediaan bahan baku secara efisien untuk mendukung kelancaran proses produksi.