Riarantina, Anzalia Ivo and Amin, M. Si,, Drs. Indra (2025) PENGENDALIAN PERSEDIAAN SAMBAL COLEK PADA PRODUK FRENCH FRIES 2000 MENGGUNAKAN METODE MIN-MAX STOCK DI PT SIANTAR TOP TBK SERDANG. Diploma thesis, Politeknik ATI Padang.
![[thumbnail of Cover Laporan KKP]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Cover TA-2230011.pdf
Download (553kB)
![[thumbnail of Full Text Tugas Akhir]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Fulltext TA-2230011.pdf
Restricted to Registered users only
Download (1MB)
![[thumbnail of Full Text Laporan KKP]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Fulltext KKP-2230011.pdf
Restricted to Registered users only
Download (3MB)
Abstract
Persediaan merupakan elemen penting dalam kegiatan operasional setiap industri. Tanpa pengelolaan persediaan yang baik, maka perusahaan dapat menghadapi risiko karena tidak mampu memenuhi permintaan pelanggan secara tepat waktu.. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan antara kebijakan persediaan yang diterapkan perusahaan dengan metode min-max stock pada produk sambal colek. Fokus analisis dilakukan pada empat jenis produk, yaitu SAC, SCP, SPH, dan SKT, dengan mempertimbangkan komponen utama seperti safety stock, persediaan minimum, persediaan maksimum, reorder point (ROP), order quantity, serta frekuensi pemesanan Tahunan. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kebijakan perusahaan masih sangat sederhana karena tidak menetapkan safety stock, ROP, maupun order quantity. Persediaan minimum dan maksimum yang ditetapkan perusahaan relatif rendah, sehingga frekuensi pemesanan mencapai 24 kali dalam setahun untuk semua produk. Sebaliknya, metode min-max stock merekomendasikan jumlah cadangan yang lebih tinggi dengan kisaran safety stock antara 113 hingga 20.641 dus, serta persediaan minimum–maksimum yang lebih besar. Metode ini juga menetapkan ROP yang jelas pada setiap produk dan jumlah pemesanan optimal yang bervariasi, seperti 1.202 dus pada SAC, 900 dus pada SCP, 1.884 dus pada SPH, dan 165 dus pada SKT. Dengan penerapan metode tersebut, frekuensi pemesanan dapat ditekan menjadi 12–13 kali pertahun.Perbedaan ini menunjukkan bahwa metode min-max stock lebih efisien dibandingkan kebijakan perusahaan. Metode ini tidak hanya mampu mengurangi frekuensi pemesanan, tetapi juga memberikan jaminan ketersediaan stok yang lebih aman dan dapat mengurangi risiko stockout. Secara keseluruhan, penerapan metode min-max stock dapat menjadi solusi strategis bagi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi biaya persediaan, menjaga kontinuitas pasokan, serta mendukung kelancaran distribusi produk.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | pengendalian persediaan, min-max stock, safety stock, reorder point, sambal colek. |
Subjects: | Industri Agro > Management Logistic Industri Agro |
Divisions: | Manajemen Logistik Industri Agro |
Depositing User: | ivo riaantina anzalia |
Date Deposited: | 23 Sep 2025 07:17 |
Last Modified: | 23 Sep 2025 07:17 |
URI: | https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/1902 |