Yoga Pratama, Sandro and Dartini, Dartini (2022) Estimasi Ketidakpastian Pengujian Total Sulfur Batu bara dengan Alat Sulfur Analyzer Sundy SDS VIa di PT PJB UBJOM PLTU Tenayan. Politeknik ATI Padang.
![[thumbnail of cover laporan kkp]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
cover_SANDRO YOGA PRATAMA_1920036.pdf
Download (260kB)
![[thumbnail of full laporan kkp]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
1920036 - SANDRO YOGA PRATAMA.pdf
Restricted to Registered users only
Download (2MB)
Abstract
ABSTRAK
SANDRO YOGA PRATAMA. ANALISIS KIMIA 1920036. Estimasi Ketidakpastian Pengujian Total Sulfur Batu bara dengan Alat Sulfur Analyzer Sundy SDS VIa di PT PJB UBJOM PLTU Tenayan. Dosen pembimbing Dartini, M.Si
Batu bara merupakan bahan bakar utama pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) untuk menghasilkan tenaga uap melalui proses pemanasan air pada boiler yang seterusnya akan memutar turbin sehingga terjadi perubahan dari energi mekanik menjadi energi listrik. Batu bara adalah bahan bakar fosil dengan harga yang kompetitif dan lebih murah jika dibandingkan bahan bakar minyak dan bahan bakar gas (Tekmira ESDM, 2006 dalam Nugrainy, 2015). Penentuan kualitas batubara dengan analisis kadar sulfur yang terkandung didalam batubara menggunakan alat Sulfur Analyzer Sundy SDSVIa dengan metoda titrasi koulometeri berdasarkan standar GB/T 214:2007. Nilai total sulfur dalam sampel batu bara ditentukan menggunakan metode sulfur analyzer. Penentuan ini didasarkan pada prinsip yaitu pada titrasi koloumetri. Titrasi koulometri didasarkan pada Hukum Elektrolisis (Hukum Coulumb). Massa zat yang diubah pada elektroda selama elektrolisis berbanding lurus dengan jumlah listrik yang ditransfer pada elektroda tersebut. Untuk pengukuran kadar sulfur pada batu bara menggunakan alat yang dinamakan sulfur analyzer. Alat ini menggunakan metoda GB/T 214-2007. Kegiatan analisis bertujuan untuk mendapatkan nilai suatu besaran total sulfur. Data-data yang didapatkan dari hasil analisa hanya merupakan estimasi. Estimasi hasil analisis masih mengandung keragu-raguan. Keragu-raguan yang diperoleh dari hasil analisis dapat diartikan sebagai nilai ketidakpastian. Ketidakpastian itu sendiri dapat diartikan ukuran reliabilitas suatu hasil pengukuran sehingga ketidakpastian menentukan mutu dari hasil pengukuran (Edi Subeno, 2009). Nilai ketidakpastian dapat diperoleh dengan cara mengkalibrasi alat ukur khususnya sulfur analyzer. Kalibrasi merupakan serangkaian kegiatan yang bertujuan menentukan kebenaran konvensional nilai penunjukan alat ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukur yang mampu tertelusur pada standar nasional maupun internasional. Hasil yang didapatkan dari kegiatan kalibrasi adalah mendapatkan kesalahan penunjukan, nilai pada tanda skala, faktor kalibrasi, atau faktor kalibrasi lainnya (LIPI, 2008). Nilai total sulfur yang terkandung dalam CRM batu bara yang dianalisis berkisar antara 1,30% sampai 1,31% dengan rata-rata sebesar 1,31 %. Berdasarkan nilai total sulfur yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa sampel batu bara memiliki nilai total sulfur yang hampir sama mendekati nilai reference standard. Pengukuran nilai ketidakpastian dilakukan untuk mengetahui dan memastikan bahwa hasil validasi batu bara menggunakan slfur analyzer dapat dipertanggungjawabkan keakuratannya dan metode yang digunakan dapat memberikan hasil yang valid. Penentuan ketidakpastian pengukuran nilai total sulfur batu bara menggunakan alat slfur analyzer dapat ditentukan dengan beberapa tahapan yaitu membuat prosedur kerja, menentukan rumus, membuat diagram tulang ikan, menentukan ketidakpastian baku dan menentukan ketidakpastian diperluas. Nilai estimasi ketidakpastian yang diperoleh dari masing-masing sumber kesalahan, kemudian digunakan untuk menentukan nilai ketidakpastian gabungan. Nilai estimasi ketidakpastian diperluas ditentukan dengan menggunakan nilai ketidakpastian gabungan dikali dengan faktor cakupan (k), dengan tingkat kepercayaan 95% maka nilai factor cakupan yang digunakan dalam perhitungan ketidakpastian diperluas adalah 1,96 atau 2. Hasil nilai ketidakpastian yang diperoleh cukup kecil dan berada di bawah nilai Repeatability yang ditetapkan sesuai standar GB/T 214-2007 yaitu 0,05. Nilai ketidakpastian memberikan hasil yang teliti ketika nilai ketidakpastian berada di bawah nilai Uncertainty sesuai pada GB/T 214-2007. Untuk nilai uncertainty atau estimasi ketidakpastian dari CRM 502-681 didapat senilai 1,3247 ± 0,03 %
Kata kunci : Batu bara, Total sulfur, Estimasi ketidakpastian, Sulfur analyzer, Uncertainty
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Kimia > Analisis Kimia |
Divisions: | Analisis Kimia |
Depositing User: | AK |
Date Deposited: | 23 Sep 2025 06:20 |
Last Modified: | 23 Sep 2025 06:20 |
URI: | https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/1890 |