Penentuan Kadar Krom Heksavalen (Cr+6) Pada Air Limbah Inlet dan Outlet Laboratorium PT. Jambi Lestari Internasional Secara Spektrofotometri UV-VIS

ABSTRAK
MUHAMMAD AFDAL. 1920084. Analisis Kimia. Penentuan Kadar Krom Heksavalen (Cr+6)Pada Air Limbah Inlet dan Outlet Laboratorium PT. Jambi Lestari Internasional Secara Spektrofotometri UV-Vis. Dosen Pembimbing Dra. Elizarni, M.Si.

Politeknik ATI Padang merupakan salah satu lembaga pendidikan vokasi insustri program pendidikan selama tiga tahun (Diploma III) yang terdiri dari 7 program studi dengan dual system, salah satu Program Studinya Analisis Kimia. Dalam menyiapkan lulusan yang siap pakai dalam dunia kerja maka setiap mahasiswa wajib melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) maksimal 8 bulan pada perusahaan yang mencakup kompetensi program studi. Penulis memilih PT. Jambi Lestari Internasional sebagai tempat pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ini. Perusahaan ini beralamat di Jl. Nusa Indah I No. 59 E-F, Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, KotaJambi, Provinsi Jambi. Selama pelaksanaan kuliah kerja praktek ini, penulis dapat memehami dan mengetahui serta melakukan aktivitas pada kompetensi Pengenalan perusahaan, teknik sampling, penerapan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja), penerapan QA (Quality Anssurance) dan QC (Qualitty Control), IPAL (Instalsi Pengolahan Air Limbah) dan Analisis Mutu Limbah, Manajemen Mutu Laboratorium dan Validasi Metode Uji. Pada laporan kuliah kerja praktek ini terdapat tugas khusus yang membahas “Penentuan Kadar Krom Heksavalen (Cr+6) Pada Air Limbah Inlet dan Outlet Laboratorium PT. Jambi Lestari Internasional Secara Spektrotrofotometri UV-Vis”. Tugas khusus ini yang dilatar belakangi karena ketika sudah melakukan analisa di laboratorium maka akan menghasilkan limbah cair berupa hasil dari cucian alat-alat ketika sesudah melakukan analisa, alat-alat ini masih mengandung zat pencemar salah satunya berasal dari analisa Krom Heksavalen (Cr+6) dan setelah itu air cucian yang mengandung zat pencemar dialirkan ke Instalasi Pengolahan Air limbah (IPAL) setelah itu limbah akan dibuang ke badan air. Tanpa disadari limbah tersebut masih mengandung zat-zat beracun dan dapat menimbulkan pencemaran lingkungan dengan konsentrasi dan kuantitas tertentu. Maka dilakukan analisis terhadap kadar Krom Heksavalen (Cr+6) pada air limbah inlet dan outlet IPAL. Pada hasil pembahasan didapatkan Kandungan kadar Krom Heksavalen (Cr+6) pada limbah outlet lebih kecil dari pada limbah inlet hal ini disebabkan karena telah adanya proses pengolahan di IPAL yang dapat mengurangi kadar Krom Heksavalen (Cr+6), yang dapat mengurangi kadar logam Krom Heksavalen (Cr+6) antara lain karena adanya resin pada proses pengolahan IPAL. Limbah yang ke lingkungan masih dibawah baku mutu lingkungan yang dipersyaratkan yaitu untuk logam Fe ≤ 0,1 mg/L yang diatur oleh PERMEN LH No.05 tahun 2014 lampiran XLVII golongan 1 terintegrasi dengan PERMEN LHK No. 68 lampiran II.

Kata Kunci : Kuliah Kerja Praktek (KKP),Air Limbah, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Krom Heksavalen (Cr+6) , Baku Mutu Lingkungan.