Pengendalian Mutu Lateks Segar dengan Parameter Uji Dry Rubber Content (DRC) terhadap kualitas Concentrate Lateks/Lateks Pekat di Pabrik Bunut Rubber Factory PT Bakrie Sumatera Plantations,Tbk.

"Rony Gunawan. 1911068. Teknik Industri Agro.
Kuliah Kerja Praktik (KKP) merupakan metode perkuliahan mahasiswa tingkat akhir yang dilakukan langsung di dunia industri. KKP sangat penting dan wajib dilaksanakan oleh mahasiswa yang akan menyelesaikan perkuliahan di kampus, karena dengan melakukan KKP dapat membuka pola mikir mahasiswa dalam menerapkan ilmu yang didapat di kampus ketika berada di dunia industri. Khususnya untuk mahasiswa yang berkuliah di kampus vokasi yang memang persentase praktikum lebih besar dari pada teori. Jika bicara kampus vokasi memang tidak terlepas dari praktikum. Kampus vokasi seharusnya dapat menyediakan fasilitas yang lengkap untuk menunjang praktik mahasiswa nya. Sehingga, mahasiswa dapat langsung menerapkan keilmuan yang didapatkan di bangku perkuliahan ke dalam bentuk nyata dunia industri. Dengan kata lain, kampus hendaknya menyediakan layaknya industri di dalam kampus. Semua kegiatan praktikum dari awal sampai selesai hendaknya seperti di dunia industri sungguhan.Pengendalian Mutu merupakan pengukuran atau penelitian produk untuk memperoleh standar kualitas yang ditentukan. Untuk mendapatkan kualitas produk yang tinggi, maka setiap perusahaan memperhatikan faktor-faktor yang dapat menurunkan mutu produk yang dihasilkan. Apabila bahan baku dari produk tersebut tidak bagus, bagaimana mungkin produk yang dihasilkan memiliki mutu yang baik.
Dalam kehidupan manusia saat ini banyak barang atau peralatan yang menggunakan karet sebagai bahan baku dari produk yang diinginkan. Dengan semakin meningkat dan berkembang nya kebutuhan tersebut membuat industri-industri karet di Indonesia berkembang dengan sangat pesat. Salah satu perusahaan yang bergerak dibidang industri karet ialah PT Bakrie Sumatera Plantations. Dimana perusahaan ini menggunakan karet sebagai bahan baku utamanya dan karet tersebut diolah menjadi produk setengah jadi (Concentrate Lateks/Lateks Pekat, SIR 10, SIR 20 dan BSR). Beberapa produk tersebut tentu saja memiliki pengujian baku mutu akan setiap produk yang dihasilkan. Salah satu pengujian baku mutu Lateks Pekat ialah menguji bahan baku lateks segar menggunakan analisa nilai DRC sebagai parameter pengujiannya, mutu dari lateks segar ini sangat mempengaruhi kualitas dari produk lateks pekat yang dihasilkan. Parameter dari nilai DRC atau kadar karet keringnya antara 30-35% kandungan karetnya. Untuk dapat menghasilkan lateks pekat yang bagus kualitasnya dan memenuhi standar yang diinginkan maka sangat penting dilakukan pengujian baku mutu DRC karet tersebut.

Kata kunci: teknologi, pendidikan, lateks, sir10, bsr"