Analisis Penyebab Kerusakan Mesin Breaker dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Analysis (FMEA) pada PT Abaisiat Raya

"ABSTRAK
SINTIA RAHMADILA 1911004. Teknik Industri Agro. Analisis Penyebab Kerusakan Mesin Breaker dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Analysis (FMEA) pada PT Abaisiat Raya. Dosen Pembimbing Fikri Arsil, M.P.IPP
Politeknik ATI Padang merupakan salah satu lembaga pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan vokasi Industri program pendidikan selama 3 tahun (Diploma III) dan selama 4 tahun (Diploma IV). Politeknik ATI Padang mempunyai 5 program studi, salah satunya adalah Program Studi Teknik Industri Agro. Politeknik ATI Padang mewajibkan seluruh mahasiswa tingkat akhir untuk melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) selama 8 bulan sesuai dengan kurikulum yang telah ditetapkan Politeknik ATI Padang. Politeknik ATI Padang memandang KKP sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk mengenali suasana industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan mengembangkan etos kerja professional sebagai calon Ahli Madya Teknik Industri Agro. Penulis memilih tempat KKP di PT Abaisiat Raya yang beralamat di Jl. Raya Padang – Painan KM 9 Sei. Beremas Gates Nan XX Lubuk Begalung, Kota Padang. Selama Pelaksanaan Kuliah Kerja Praktek ini penulis dapat memahami dan mengetahui 8 blok kompetensi yang ditetapkan oleh Jurusan Teknik Industri Agro antara lain. Pengenalan Perusahaan, Proses Produksi, K3 dan Ergonomi, Perencanaan Produksi, Gudang dan Persediaan, Sistem Kualitas, Sistem Produksi, dan Sistem Informasi. Pada laporan Kuliah Kerja Praktek ini terdapat tugas khusus yang membahas. “Analisis Penyebab Kerusakan Mesin Breaker dengan Menggunakan Metode Failure Mode and Analysis (FMEA)”. Alasan penulis mengambil tugas khusus ini adalah seringnya terjadi kerusakan pada mesin breaker yang dapat menyebabkan terhambat dan terhentinya proses produksi di Perusahaan. Penyebab terjadinya gangguan pada kinerja mesin Breaker adalah kerusakan pada corong di DPD compound sehingga karet tersumbat, mesin dry pre breaker yang kesulitan dalam mencincang barang cacat, conveyor compound yang sering rusak. Maka perlu dilakukan perawatan dan pengawasan secara rutin pada mesin agar tidak menghambat proses produksi, serta melakukan pengecekan dan percobaan terhadap mesin terlebih dahulu sebelum memulai proses produksi crumb rubber. Maka penulis melakukan anlisis penyebab kerusakan dan solusi dari kasus tersebut menggunakan diagram fishbone dan juga analisis dengan 5W+1H.
Kata kunci: Mesin produksi, FMEA, kerusakan mesin, diagram fishbone, PT Abaisiat Raya."