Analisis Pengendalian Persediaan Sparepart Distasiun Digester dan Press Menggunakan Metode ABC dan EOQ Pada PT Bintara Tani Nusantara POM-Air Runding

PT Bintara Tani Nusantara POM-Air Runding merupakan salah satu cabang produksi minyak kelapa sawit dari PT Incasi Raya Group dimana berkantor pusat di jalan Dipenogoro No.7 Padang. PT Bintara Tani Nusantara POM-Air Runding adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan buah kelapa sawit atau tandan buah segar (TBS) yang menjadi produk utama yaitu CPO (Crude Palm Oil) dan inti sawit yang disebut juga dengan kernel. Proses produksi dilakukan pada 4 stasiun yaitu, stasiun FLA (Front Line Automation), stasiun Digester dan Press, stasiun Clarification, stasiun Kernel. Pada PT Bintara Tani Nusantara POM – Air Runding memiliki kendala pengendalian persediaan sparepart diarea produksi terutama pada stasiun Digester dan Press. Pada stasiun Digester dan Press persediaannya menyebabkan tingginya nilai volume tahunan rupiah, sehingga persediaan pada stasiun ini memerlukan perhatian yang tinggi dalam pengadaanya, karena menimbulkan biaya yang tinggi. Sehingga pengendaliannya harus dilakukan secara ketat. Perusahaan juga kesulitan dalam menentukan sparepart mana yang harus diprioritaskan ketika ingin melakukan perencanaan pembeliaan kembali. Dengan mengelompokan sparepart menjadi beberapa kategori prioritas adalah solusi untuk menentukan sparepart mana yang harus diprioritaskan terlebih dahulu untuk perencanaan pembelian kembali. Dari analisa pengendalian sparepart distasiun digester dan press dengan menggunakan metode ABC Sparepart yang termasuk klasifikasi A akan mendapatkan prioritas pengawasan yang ketat karena kelas A memiliki nilai total penyerapan dana terbesar yaitu 77% dari total dana persediaan. Oleh karena itu diperlukan kontrol yang ketat seperti peninjauan yang dilakukan terus-menerus terhadap persediaan sparepart di stasiun digester dan press,dan untuk dapat melakukan pengawasan persediaannya dilakukan penentuan pemesanan kembali dengan jumlah order ekonomik. Penentuan jumlah pemesanan kembali ini menggunakan metode EOQ