Zhaky, Muhammad and Supriadi, Eko (2024) Analisis Variasi Spentwash Terhadap Volume Biogas Dengan Metode Manual dan Berbasis Internet of Things (IoT) di PT. Energi Agro Nusantara. Politeknik ATI Padang.
![[thumbnail of Cover]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Cover - Muhammad Zhaky_2013019.pdf
Download (1MB)
![[thumbnail of Full Laporan KKP]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
Full Text - Muhammad Zhaky_2013019.pdf
Restricted to Registered users only
Download (4MB)
Abstract
PT Energi Agro Nusantara adalah perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan, khususnya dalam produksi bioetanol dengan konsentrasi hingga 99,5%. Dalam proses produksi bioetanol, terdapat limbah yang dihasilkan dari kolom distilasi. Limbah ini, berupa cairan yang dikenal sebagai *spentwash*, jika tidak dikelola atau dibuang dengan benar, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan. *Spentwash*, sebagai produk sampingan dari proses bioetanol, memiliki potensi sebagai bahan baku untuk produksi biogas karena ketersediaannya yang mudah, kandungan energi yang tinggi, dan biayanya yang relatif terjangkau. Melalui pencernaan anaerobik, sebuah proses yang memanfaatkan mikroorganisme untuk menguraikan bahan organik tanpa adanya oksigen, *spentwash* dapat diubah menjadi biogas. Biogas adalah sumber energi terbarukan yang dapat digunakan untuk pembangkitan listrik, pemanasan, dan bahan bakar transportasi. Saat ini, PT Energi Agro Nusantara sedang aktif mencari dan mengumpulkan data tentang pengaruh variasi substrat terhadap produksi biogas dengan menggunakan mekanisme pengadukan. Penelitian ini meliputi pengukuran kadar dan volume metana melalui metode *Internet of Things* (IoT), dengan menggunakan sensor MQ-2 sebagai pendeteksi gas. Proses fermentasi yang menggunakan pencernaan anaerobik mengubah biogas melalui empat tahapan: hidrolisis, asidogenesis, asetogenesis, dan metanogenesis.Dalam percobaan produksi biogas dari *spentwash*, digester pertama kali dibuat menggunakan pipa berkapasitas 500 ml yang beroperasi pada rentang suhu 28°C-35°C. Kadar gas metana diukur menggunakan sensor MQ-2 yang terhubung dengan aplikasi Blynk. Pada percobaan menggunakan *spentwash* dengan konsentrasi 20% dari 500 ml, ditemukan bahwa biogas yang dihasilkan menggunakan reaktor tangki berpengaduk mencapai volume yang lebih tinggi dibandingkan dengan reaktor tanpa pengaduk. Pengukuran dilakukan dengan menghubungkan keluaran gas ke botol yang berisi sensor gas metana, memungkinkan pembacaan volume gas secara real-time.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Rekayasa > Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan |
Divisions: | Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan |
Depositing User: | TRBET |
Date Deposited: | 13 Sep 2025 02:22 |
Last Modified: | 13 Sep 2025 02:22 |
URI: | https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/150 |