PENGARUH WAKTU PENYIMPANAN DAN SUHU TERHADAP NILAI ASAM LEMAK BEBAS, KADAR AIR, DAN DOBI PADA CPO PRODUKSI DI PT PASAMAN MARAMA SEJAHTERA-POM

Tanaman kelapa sawit menghasilkan buah yang di sebut tandan buah segar (TBS). Setelah diolah, TBS akan menghasilkan minyak. Minyak yang berasal dari kelapa sawit terdiri dari dua macam. Pertama, minyak yang berasal dari daging buah (mesocarp). Minyak jenis ini dikenal sebagai minyak kasar atau Crude Palm Oil (CPO). Kedua, minyak yang berasal dari inti sawit, dikenal sebagai minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO). Suatu produk memiliki kualitas yang baik dan dapat diterima oleh konsumen apabila produk CPO yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Apabila kualitas produk tidak sesuai dengan standar mutu yang telah ditetapkan maka akan mempengaruhi nilai jual produk yang telah dihasilkan oleh perusahaan. Kualitas CPO dipengaruhi oleh waktu penyimpanan dan suhu CPO. Penyimpanan minyak CPO dalam jangka waktu tertentu seringkali menjadi masalah yang dihadapi oleh para produsen besar. Pengaruh penyimpanan dan suhu mengakibatkan adanya proses hidrolisa dari minyak oleh enzim lipase, air dalam minyak, dan kotoran pada minyak tersebut sehingga menyebabkan tingginya asam lemak bebas. Kadar asam lemak bebas dapat mengalami peningkatan jika terjadi reaksi oksidasi atau karena mengalami reaksi hidrolisis. Kadar asam lemak bebas dan air yang tinggi akan menyebabkan kerusakan minyak yang berupa bau tengik pada minyak tersebut. Kadar air yang tinggi dapat menurunkan nilai mutu minyak sawit. Jika air yang terbentuk pada proses hidrolisa besar maka akan menyebabkan kenaikan asam lemak bebas pada minyak sawit. DOBI juga dapat menjadi salah satu parameter untuk mengukur tingkat kerusakan minyak yang disebabkan oleh oksidasi.