Analisis Penyebab Terjadinya Kerusakan Terhadap Produk Return Dengan Menggunakan Metode Statistical Quality Control (SQC) Pada PT Nusantara Beta Farma

Politeknik ATI Padang merupakan perguruan tinggi vokasi yang berada di bawah naungan Kementerian Perindustrian Republik Indonesia. Politeknik ATI Padang sendiri menerapkan sistem Pendidikan dual system yang mana perkuliahan dilakukan 4 semester di kampus dan 2 semester di dunia industri atau melaksanakan Kuliah Kerja Praktek (KKP) dengan tujuan mahasiswa dapat menerapkan ilmu ataupun kompetensi yang diperoleh di perkuliahan dan memperoleh ilmu baru di dunia industri. Penulis melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Praktek (KKP) pada PT Nusantara Beta Farma. PT Nusantara Beta Farma merupakan perusahaan yang bergerak di industri farmasi memproduksi produk obat-obatan yang berada di Sumatera Barat. Berdasarkan kegiatan KKP yang penulis lakukan permasalahan yang penulis temui adalah terjadinya kerusakan terhadap produk Rivanol. Produk rivanol merupakan antiseptik untuk perawatan luka yang merupakan salah satu produk utama dari PT Nusantara Beta Farma yang sering mengalami kerusakan sehingga perusahaan mengalami kerugian atas meningkatnya ongkos produksi dan distribusi produk rivanol ini dalam proses memperbaiki kerusakan yang terjadi dan distribusi kembali produk. Tujuan penulis mengangkat permasalahan ini adalah untuk menganalisis penyebab terjadinya kerusakan terhadap produk dan memberi usulan perbaikan agar meminimalisir terjadinya kerusakan terhadap produk tersebut. Data kerusakan terhadap produk return penulis peroleh dari data primer dan sekunder, observasi secara langsung dan wawancara yang dilakukan kepada karyawan PT Nusantara Beta Farma. Jenis-jenis kerusakan yang terjadi terhadap produk Rivanol antara lain label rusak, produk bocor, dan nomor bets tidak jelas yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor manusia, metode, material, dan mesin. Metode yang penulis gunakan untuk melakukan pengolahan atas permasalahan yang terjadi adalah menggunakan metode Statistical Quality Control. Dari pengolahan data yang penulis lakukan didapatkan jenis kerusakan tertinggi terjadi pada produk bocor dengan 811 pcs persentase 53%, kedua label rusak dengan 447 pcs persentase 29%, dan ketiga nomor bets tidak jelas dengan 273 pcs produk persentase kerusakan 18% . Analisis faktor penyebab terjadinya kerusakan adalah faktor manusia, metode, material, dan mesin. Usulan yang penulis berikan untuk mengurangi terjadinya kerusakan terhadap produk adalah melakukan briefing sebelum memulai kegiatan, memberikan pelatihan kerja terhadap karyawan minimal sekali dalam satu bulan, melakukan pengawasan terhadap pekerjaan yang dilakukan karyawan, membuat SOP dan metode kerja yang jelas, melakukan perawatan mesin operasional produksi secara berkala.

KATA KUNCI :Produk Return, Kerusakan Produk, Statistical Quality Control