Penentuan Kadar P Tersedia dengan Metode Bray II, P Total dan pH pada Tanah Mineral di Socfindo Seed Productions and Laboratories PT. SOCFIN INDONESIA

Kuliah Kerja Praktik di Program Studi Analisis Kimia Politeknik ATI Padang merupakan kegiatan wajib yang dilaksanakan setiap mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja. Kuliah Kerja Praktik akan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengamati, membandingkan, menganalisis, dan menerapkan ilmu yang diperoleh diperkuliahan dengan keadaan sebenarnya di lapangan. Socfin Seed Productions and Laboratories (SSPL) PT SOCFIN INDONESIA merupakan Laboratorium yang bergerak di bidang jasa pengujian analisa sampel dengan menerima sampel seperti analisa tanaman, tanah, pupuk, limbah dan ai dan dalam hal ini sejalan dengan program keahlian Analisis Kimia.Tanah merupakan salah satu faktor terpenting dalam pertumbuhan tanaman. Kesuburan tanah ditentukan oleh keadaan fisika, kimia dan biologi tanah. Salah satu keadaan kimia yg mempengaruhi tanah adalah unsur fosfat yang dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman. Didalam tanah unsur fosfat adalah unsur esensial kedua setelah nitrogen yang berperan penting dalam fotosintesis dan perkembangan akar. Unsur fosfat dalam tanah dibagi menjadi fosfat tersedia dan fosfat total. Fosfat total mencakup fosfat anorganik dan organik yang terdapat dalam tanah sedangkan fosfat tersedia adalah sebagian dari fosfat total yang dapat diakses langsung unsurnya oleh tanaman. Fosfat tanah juga dipengaruhi oleh pH terutama dalam suasana asam. Metoda yang digunakan untuk menganalisa fosfat tersedia adalah dengan menggunakan metode Bray II sedangkan fosfat total dengan metoda destruksi basah. Alat yang digunakan untuk menganalisa unsur fosfat total dan fosfat tersedia tersebut adalah Continious Flow Analyzer (CFA)sedangkan untuk mengukur pH menggunakan pH meter. Pada analisa kandungan P total standar yang ditetapkan perusahaan yaitu berkisar <0, 1% sedangkan untuk P tersedia standar yang ditetapkan yaitu berkisar 8-10 ppm sedangkan standar pH tanah adalah 4-5 . Dari hasil yang didapatkan kandungan Fosfat total dan fosfat tersedia tidak memenuhi standar perusahaan dikarenakan penggunaan pupuk dengan dosis yang tinggi pada tanah tersebut sedangkan pH tanag tersebut tergolong asam. Di Laboratorium Analitik Socfin Seed Production and Laboratory (SSPL) sudah menerapkan 8 kompetensi yang ditetapkan oleh kampus diantaranya yaitu pengenalan perusahaan, teknik sampling secara teori, analisa bahan baku dan produk, penerapan K3, penerapan QC dan QA, manajemen mutu laboratorium, IPAL dan validasi metode uji secara teori. Yang sudah dilaksanakan oleh mahasiswa dari ke 8 kompetensi tersebut adalah pengenalan perusahaan, K3, analisa bahan baku dan produk, manajemen mutu laboratorium, QA dan QC. Untuk standar kompetensi analisis bahan baku dan produk tidak diterapkan di laboratorium analitik SSPL karena merupakan laboratorium jasa. Dan juga untuk standar kompetensi IPAL dan Analisa Mutu Limbah tidak diterapkan keseluruhan, karena untuk analisis mutu limbahnya tidak ada penanganan spesifik yang dilakukan oleh laboratorium analitik SSPL.