Identifikasi Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proses Pembuatan Surimi Menggunakan Metode HIRARC di PT Indo Lautan Makmur

Alfiza, Sepno and Amalia, Wahyuni (2023) Identifikasi Risiko Kecelakaan Kerja Pada Proses Pembuatan Surimi Menggunakan Metode HIRARC di PT Indo Lautan Makmur. Politeknik ATI Padang.

[thumbnail of Cover Laporan KKP] Text (Cover Laporan KKP)
cover_2030135.pdf

Download (675kB)
[thumbnail of Full text Laporan KKP] Text (Full text Laporan KKP)
full text_2030135.pdf
Restricted to Registered users only

Download (5MB)

Abstract

PT Indo Lautan Makmur adalah perusahaan produk makanan beku dan olahan perikanan di Sidoarjo Jawa Timur. Kegiatan usaha yang dijalankan oleh PT. Indo Lautan Makmur adalah memproduksi produk-produk value added. Produk yang dihasilkan terdiri dari dua jenis yaitu produk reguler dan produk premium. Produk reguler terbuat dari bahan baku daging ikan giling seperti tempura, bintang, sedangkan produk premium diproduksi dari bahan baku surimi seperti bakso ikan, olahan ikan bentuk tahu. Berdasarkan kuliah kerja praktik yang penulis lakukan selama delapan bulan di perusahaan ini, penulis menemukan ada kecelakaan kerja yang menimpa pekerjanya sehingga mengakibatkan cidera/terluka pada pekerja tersebut. Tujuan penelitian ini menganalisa bagaimana penyebab kecelakaan kerja yang terjadi pada PT. Indo Lautan Makmur dan pengendalian risiko kecelakaan kerja di PT. Indo Lautan Makmur. Metode yang digunakan dalam laporan ini adalah metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, Risk Control), yaitu dengan mengide ntifikasi risiko kecelakaan kerja, memberikan penilaian terhadap risiko kecelakaan kerja, dan melakukan pengendalian terhadap risiko kecelakaan kerja tersebut. Hasil dari laporan ini ditemui bahwa kegiatan proses pengolahan ikan yang sering mengalami kecelakaan kerja adalah pada bagian surimi, dan tercatat sebanyak 13 kasus potensi bahaya yang ada di bagian surimi dengan persentase tiap risikonya yaitu sebanyak 38% atau 5 kasus potensi bahaya dengan risiko rendah (low risk), lalu sebanyak 30% atau 4 kasus potensi bahaya dengan risiko sedang (medium risk), sebanyak 23% atau 3 kasus potensi bahaya dengan risiko tinggi (high risk) dan sebanyak 7% atau 1 kasus potensi bahaya dengan risiko exstreme. Berdasarkan potensi bahaya tersebut maka pengendalian yang harus dilakukan adalah menggunakan APD yang sesuia dengan SOP, memasang simbol Hazard K3 di tempat kerja menambah alat bantu untuk mengangkat daging ikan ke mesin micer, membuat jalur kusus fork klift dan melakukan perawatan (maintenance) secara berkala pada mesin cold storage dan mesin pembeku surimi.

KATA KUNCI: kecelakaan kerja, pengendalian risiko, metode HIRARC

Item Type: Other
Subjects: Industri Agro > Management Logistic Industri Agro
Divisions: Manajemen Logistik Industri Agro
Depositing User: MLIA
Date Deposited: 17 Sep 2025 06:29
Last Modified: 17 Sep 2025 06:29
URI: https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/1427

Actions (login required)

View Item
View Item