Analisis Pengendalian Kualitas pada Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) menggunakan Metode Seven Tools di PT. Amanah Insanillahia Batusangkar.

Suci Illahi, Dwei and Hasni SH,M.Pd, Miratul (2023) Analisis Pengendalian Kualitas pada Produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) menggunakan Metode Seven Tools di PT. Amanah Insanillahia Batusangkar. Politeknik ATI Padang.

[thumbnail of Cover Laporan KKP] Text (Cover Laporan KKP)
cover_2030057.pdf

Download (553kB)
[thumbnail of Full text Laporan KKP] Text (Full text Laporan KKP)
full text_2030057.pdf
Restricted to Registered users only

Download (9MB)

Abstract

PT. Amanah Insanillahia adalah perusahaan yang bergerak dibidang pengolahan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK). Perusahaan tersebut memproduksi berbagai macam produk yaitu cup 220 ml, botol (330 ml, 600 ml, 1500 ml) dan galon 19 liter dengan menghasilkan lima merek yaitu Amia, Aqez, Artha, Tamia dan Prim-A. Dari berbagai produk yang dihasilkan terdapat salah satu permasalahan yang sedang dihadapi PT. Amanah Insanillahia saat proses produksi adalah kecacatan produk AMDK Cup 220 ml yang melebihi batas standar kecacatan yang diinginkan oleh perusahaan yaitu maksimum sebesar 1%. Tujuan dari laporan ini yaitu untuk menganalisis tingkat kecatatan yang terjadi pada produk Cup 220 ml serta memberikan usulan perbaikan pada saat produksi agar produk yang mengalami kecatatan dapat dikurangi. Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan penyelesaian terhadap penyebab kecacatan produk AMDK Cup 220 ml yaitu cup bocor, air kurang dan lid miring dengan menggunakan metode seven tools yang terdiri dari checksheet, stratifikasi, histogram, diagram pareto, scatter diagram, control chart dan cause and effect diagram (fishbone diagram). Berdasarkan hasil pengolahan dengan menggunakan seven tools dilakukan pengumpulan data produk cacat dan pengelompokan data kecacatan produk AMDK Cup 220 ml, dari pengelompokan data dapat diketahui tiga jenis kecacatan yaitu cup bocor (42,15%), air kurang (32,69%) dan lid miring (25,16%). Dari diagram pareto dapat dilihat jenis kecacatan yang paling dominan terdapat pada jenis kecacatan cup bocor dengan presentase kecatatan sebesar 42,24%. Dari scatter diagram terlihat bahwa koefesien korelasi antara jumlah produksi dan cup bocor memiliki keeratan yang kuat yang artinya jika jumlah produksi meningkat maka jumlah reject yang terjadi juga akan meningkat. Dan dari control chart juga terlihat bahwa jenis reject cup bocor yang terjadi diperusahaan melebihi batas kendali dari perusahaan sehingga harus dilakukan tindakan perbaikan. Tindakan perbaikan yang diusulkan untuk mengurangi kecacatan cup bocor yaitu dari faktor manusia, mesin, metode kerja dan bahan baku

KATA KUNCI :Pengendalian Kualitas, Seven Tools, Cup 220 ml dan Produk reject

Item Type: Other
Subjects: Industri Agro > Management Logistic Industri Agro
Divisions: Manajemen Logistik Industri Agro
Depositing User: MLIA
Date Deposited: 17 Sep 2025 02:33
Last Modified: 17 Sep 2025 02:33
URI: https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/1388

Actions (login required)

View Item
View Item