Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Penolong Produksi Crumb Rubber Menggunakan Metode Min-Max Stock di PT. Socfin Indonesia Perkebunan Aek Pemienke

-, IRVAN and Musdirwan, Musdirwan (2023) Analisis Pengendalian Persediaan Bahan Baku Penolong Produksi Crumb Rubber Menggunakan Metode Min-Max Stock di PT. Socfin Indonesia Perkebunan Aek Pemienke. Politeknik ATI Padang.

[thumbnail of Cover Laporan KKP] Text (Cover Laporan KKP)
cover_2030112.pdf

Download (397kB)
[thumbnail of Full text Laporan KKP] Text (Full text Laporan KKP)
full text_2030112.pdf
Restricted to Registered users only

Download (4MB)

Abstract

PT. Socfin Indonesia Perkebunan Aek Pamienke merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi crumb rubber dengan bahan baku terdiri dari latex dan cup lump dan produk yang dihasilkan yaitu berupa SIR 3 CV 50, SIR 3 CV 60, dan SIR 10. Selain bahan baku utama ada juga bahan baku penolong yang sama pentingnya dalam kelancaran proses produksi. bahan baku penolong sendiri terdiri dari Formic Acid 94 %, Hydroxilammonium Sulphate, dan Sodium Metabisulphite 97%. Pembahasan ini dilatarbelakangi dengan terjadinya overstock pada persediaan bahan baku penolong yang ada digudang yang mengakibatkan terjadinya penumpukan dan kerusakan pada bahan baku penolong akibat disimpan terlalu lama. Rumusan masalah pada pembahasan ini yaitu Persediaan apa yang memiliki penyerapan dana atau nilai investasi tertinggi sehingga perlu dikendalikan secara ketat dan Bagaimana pemesanan yang optimal pada tahun 2022 sehingga tidak terjadi over stock. Analisis ini dilakukan dengan menggunakan metode min-max stock. langkah pertama menentukan persediaan dengan penyerapan dana atau nilai investasi tertinggi dengan menggunakan diagram pareto dimana didapati Hydroxilammonium Sulphate menjadi persediaan dengan tingkat persentase komulatif tertinggi dengan persen komulatif penyerapan dana sebesar 74,41% atau sejumlah Rp 1.141.250.000 dari total biaya Rp1.533.639.750. Formic Acid 94 % sebesar 24,03% atau sejumlah Rp 368.510.000 dari total biaya Rp 1.533.639.75. dan Sodium Metabisulphite 97% sebesar 1,56% atau sejumlah Rp 23.879.750 dari total jumlah biaya Rp 1.533.639.750. Selain itu juga didapati dari hasil perhitungan min- max dimana diketahui jumlah safety stock, minimum stock, maximum stock, jumlah pemesanan (Q) dan frekuensi pemesanan dari masing-masing persediaan. setelah itu dilakukan perbandingan pemesanan sebelum dan sesudah dilakukan perhitungan min-max stock dimana didapatkan hasil yang cukup jauh dimana untuk item Formic Acid 94 % dimana yang awalnya dipesan 25.795 setelah dilakukan perhitungan maka perusahaan cukup memesan sebanyak 13.200, lalu untuk pesediaan Sodium Metabisulphite 97% dimana yang awalnya dipesan sebesar 2.450 setelah dilakukan perhitungan maka perusahaan cukup memesan sebanyak 576.

Item Type: Other
Subjects: Industri Agro > Management Logistic Industri Agro
Divisions: Manajemen Logistik Industri Agro
Depositing User: MLIA
Date Deposited: 17 Sep 2025 02:17
Last Modified: 17 Sep 2025 02:17
URI: https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/1383

Actions (login required)

View Item
View Item