Penentuan kadar vitamin A dalam produk minyak goreng menggunakan spektrometer UV-Vis

"Laporan tugas akhir ini membahas penentuan kadar vitamin A dalam produk minyak goreng menggunakan metode spektrofotometri UV-Vis. Latar belakang penelitian didasarkan pada permasalahan kekurangan vitamin A (KVA) yang masih menjadi isu gizi di Indonesia. Minyak goreng sawit (MGS), sebagai bahan pangan yang banyak dikonsumsi masyarakat, dinilai tepat untuk dilakukan fortifikasi vitamin A. Namun, proses pemurnian MGS menyebabkan sebagian besar kandungan vitamin A alami hilang, sehingga penambahan kembali dalam bentuk vitamin A palmitat menjadi penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar vitamin A dalam produk minyak goreng PT. Wilmar Nabati Indonesia dan membandingkannya dengan standar yang telah ditetapkan dalam SNI 7709:2019, yaitu minimal 45 IU/g. Metode yang digunakan adalah spektrofotometri UV-Vis dengan pelarut n-heksan dan isopropil alkohol (IPA), serta pengukuran dilakukan pada panjang gelombang 326 nm. Dari hasil pengujian terhadap 10 sampel, diperoleh rata-rata kadar vitamin A sebesar 55,34 IU/g, yang berarti produk telah memenuhi standar SNI. Pemilihan pelarut dan panjang gelombang dilakukan berdasarkan kesesuaian dengan sifat vitamin A dan minimnya interferensi terhadap hasil pengukuran. Hasil ini menunjukkan bahwa proses fortifikasi vitamin A yang dilakukan oleh perusahaan telah efektif dan konsisten. Sebagai saran, metode lain seperti HPLC dapat dipertimbangkan untuk analisis yang lebih akurat, dan pelarut alternatif seperti diklorometana dengan TCA, serta kloroform, etanol, dan metanol, juga dapat digunakan dengan menyesuaikan panjang gelombang serapannya.
"