VERIFIKASI METODE PENETAPAN KROMIUM HEKSAVALEN DALAM AIR LIMBAH SECARA SPEKTROFOTOMETER UV-VISIBLE

Air limbah merupakan cairan sisa hasil dari suatu kegiatan atau usaha yang banyak mengandung senyawa kimia. Salah satu senyawa kimia yang dihasilkan yaitu kromium heksavalen (Cr6+). Metode standar pengujian kromium heksavalen (Cr6+) pada air limbah secara spektrofotometri UV-Visible mengacu pada SNI 06-6989.71-2009. Laboratoruim memiliki kondisi, personil, reagen, dan kemampuan peralatan yang berbeda dengan metode standar. Sehingga perlu dilakukan verifikasi metode uji terlebih dahulu sebelum digunakan untuk analisis rutin di laboratorium. Verifikasi kromium heksavalen (Cr6+) dilakukan dengan menguji beberapa parameter kinerja metode, yaitu linearitas, presisi, akurasi, method detection limit (MDL). Prinsip metode yang diverifikasi berdasarkan reaksi 1,5-difenilkarbazon antara kromium heksavalen (Cr6+) dengan difenilkarbazida dalam suasana asam yang dilanjutkan dengan pembentukan senyawa kompleks berwarna ungu kemerahan. Absorbansi diukur pada panjang gelombang 530 nm. Hasil verifikasi menunjukkan linearitas yang baik dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,9973. Uji presisi repeatability menghasilkan nilai % RSD sebesar 1,40 dan nilai 0,5 CV Horwitz sebesar 9,11 (syarat keberterimaan % RSD ≤ 0,5 CV Horwitz). Uji presisi reprodusibility menghasilkan nilai % RSD sebesar 3,51 dan nilai 2/3 CV Horwitz sebesar 6,69 (syarat keberterimaan % RSD ≤ 2/3 CV Horwitz). Uji akurasi menghasilkan nilai persen perolehan kembali (recovery) sebesar 95% (syarat keberterimaan 85-115%). Dan uji method detection limit (MDL) diperoleh nilai sebesar 0,004 mg/L (syarat keberterimaan yaitu MDL yang sudah ditetapkan regulasi ≤ konsentrasi spike dan konsentrasi spike ≤ MDL × 10). Berdasarkan hasil uji verifikasi tersebut telah memenuhi syarat keberterimaan sehingga metode ini bisa dilakukan untuk analisis secara rutin di laboratorium pengujian tersebut.