Studi Korelasi Kadar Kotoran Dengan Parameter Kadar Air, Kadar Free Fatty Acid (FFA), Dan Nilai DOBI (Deterioration Of Bleachability Index) Pada Crude Palm Oil (CPO).

Industri kelapa sawit merupakan salah satu sektor utama dalam perekonomian Indonesia, dengan kualitas Crude Palm Oil (CPO) sebagai faktor penentu daya saing produk di pasar global. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh pentingnya menjaga mutu CPO, khususnya dari aspek kadar kotoran, yang dapat memengaruhi parameter mutu lain seperti kadar air, Free Fatty Acid (FFA), dan nilai Deterioration of Bleachability Index (DOBI). Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan antara kadar kotoran dengan kadar air, kadar FFA, dan nilai DOBI pada CPO yang diproduksi di PT Megasawindo Perkasa POM. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan model analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antarparameter. Uji normalitas dilakukan terlebih dahulu sebagai dasar pemilihan jenis uji korelasi yang digunakan, yakni uji Pearson untuk data berdistribusi normal dan uji Spearman untuk data yang tidak berdistribusi normal. Analisis data dilakukan menggunakan perangkat lunak IBM SPSS. Sampel CPO diambil dari storage tank selama sepuluh hari. Pengumpulan data dilakukan melalui uji laboratorium, dengan kadar kotoran diukur menggunakan metode gravimetri dengan oven, kadar air dengan metode gravimetri menggunakan hotplate, kadar FFA dengan titrasi alkalimetri, dan nilai DOBI dengan spektrofotometri UV-Vis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar kotoran memiliki hubungan positif yang sangat kuat dengan kadar air (r = 0,933) dan kadar FFA (r = 0,957), serta hubungan negatif yang sangat kuat dengan nilai DOBI (r = –0,960), dengan seluruh nilai p < 0,001. Rentang nilai parameter yang diperoleh adalah kadar kotoran 0,02%–0,05%, kadar air 0,11%–0,19%, kadar FFA 3,31%–3,50%, dan nilai DOBI 2,427–2,746. Seluruh nilai tersebut masih berada dalam batas mutu sesuai SNI 01-2901-2021. Kesimpulannya, kadar kotoran berpengaruh signifikan terhadap penurunan mutu CPO. Semakin tinggi kadar kotoran, maka kadar air dan FFA meningkat, sedangkan nilai DOBI menurun. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan ketat pada proses panen, pengangkutan, dan penyimpanan, serta optimalisasi proses produksi untuk menjaga kualitas CPO.