Analisis Broken Kernel Mengunakan Metode DMAIC Pada Ripple mill di PT. Bina Pratama Sakato Jaya Kiliran Jao POM, kelurahan Muaro Usao, Kec. Kamang baru, Kab. Sijunjung, Prov. Sumatera Barat

Industri kelapa sawit berperan penting dalam perekonomian global dan nasional, terutama melalui produk turunannya, minyak inti sawit (Palm Kernel Oil), yang digunakan dalam industri makanan, kosmetik, dan oleokimia. Permintaan global terhadap PKO yang tumbuh 4% per tahun. Indonesia menyumbang 58% pasokan global dan menghasilkan sekitar 4,8 juta ton PKO pada 2023. Salah satu tantangan utama dalam pengolahan Palm Kernel adalah tingginya tingkat Broken Kernel dapat menurunkan kualitas dan nilai jual. Penelitian ini dilakukan di PT. BPSJ-KJ POM dengan tujuan untuk menganalisis penyebab tingginya tingkat Broken Kernel pada proses pemecahan inti sawit menggunakan metode DMAIC (Define, Measure, Analyze, Improve, Control). Data yang dianalisis berasal dari pengujian kualitas kernel bulan Januari 2025. Alat bantu statistik seperti peta kendali X̄-R, diagram pareto, dan fishbone diagram digunakan untuk memetakan kestabilan proses dan mengidentifikasi akar penyebab cacat melebihi ambang batas standar yang ditetapkan <10%. Hasil analisis menunjukkan bahwa Broken Kernel merupakan jenis cacat dominan dengan rata-rata persentase sebesar 87,5%. Faktor penyebab utama berasal dari aspek manusia, mesin, metode, material, dan keuangan. Rekomendasi perbaikan meliputi pelatihan operator, perawatan mesin secara berkala, penyusunan SOP, grading bahan baku, serta penguatan sistem kontrol mutu. Penerapan metode DMAIC efektif dalam mengidentifikasi akar permsalahan namun diperlukan kajian mendalam dan evaluasi untuk menurunkan tingkat Broken Kernel serta meningkatkan kualitas kernel sawit.