Pengendalian Persediaan Bahan Baku Citric Acid Menggunakan Metode Min Max

Laporan Kuliah Kerja Praktek (KKP) ini dilatar belakangi dan dibatasi terfokus pada kegiatan kuliah kerja praktek (KKP) yang penulis lakukan selama 8 bulan bulan pada PT Wilmar Nabati Indonesia Padang yang beralamat di Jalan Belawan, Kp.Baru, Teluk Bayur, Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat. Selama pelaksanaan kuliah kerja praktek (KKP) penulis ditempatkan dikompetensi Warehouse. Pada laporan kuliah kerja praktek (KKP) ini terjadi permasalahan pada bahan baku citric acid yang sering mengalami overstock. Oleh karena itu penulis mengambil judul tentang “ Pengendalian Persediaan Bahan Baku Citric Acid pada PT. Wilmar Nabati Indonesia Padang dengan menggunakan Metode Min Max”. Tujuan tugas khusus untuk mengurangi penyebab terjadinya kepadatan barang pada gudang sehingga penumpukan barang yang membutuhkan biaya lebih, biaya tersebut mencakup biaya pemesanan, biaya penyimpanan, biaya persediaan, dan biaya pembelian. Perhitungan menggunakan metode Min-Max terdapat persediaan minimum yaitu sebesar 98 karung, persediaan minimum diartikan sebagai persediaan yang harus ada pada perusahaan agar tidak terjadinya overstock. Jika citric acid telah mencapai atau melewati persediaan minimum, maka perlu dilakukan pemesanan kembali sebanyak 98 karung, persediaan maksimum merupakan jumlah maksimal citric acid yang diperbolehkan dalam penyimpanan yaitu sebesar 190 karung, Order Quantity 184 karung, dengan pemesanan yang dilakukan selama 1 tahun sebanyak 6 kali dengan jangka waktu 61 hari atau sekitar 2 bulan sekali, dengan jumlah 184 karung sekali pesan total biaya Rp. 39.328.520.