Kusuma, Farhan Nata and Hasni M, Miratul (2024) analisis pengendalian persediaan stock barang sper part menggunakan metode ABC serta Min Max stock pada PT Siantar top tbk. medan. Politeknik ATI Padang.
![[thumbnail of cover]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
farhan nata kusuma_2130054 laporan kkp - Farhan n-1-12.pdf
Download (323kB)
![[thumbnail of full kkp]](https://repository.poltekatipdg.ac.id/style/images/fileicons/text.png)
farhan nata kusuma_2130054 laporan kkp - Farhan n.pdf
Restricted to Registered users only
Download (7MB)
Abstract
PT Siantar Top tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi makanan ringan. Salah satu faktor pendukung kelancaran proses produksi yaitu ketersediaan sparepart. . Masalah yang terjadi pada pengendalian persediaan ini perusahaan berfokuskan persediaan pada kategori fast moving (pergerakan barang yang cepat) maupun produk yang rutin seja sehingga mengabaikan barang dengan nilai harga barang yang tinggi dan menimbulkan permasalahan dana perusahaan tertanam pada persediaan maupun sering terjadinya kekurangan barang yang diminta. Dari permasalahan tersebut dibutuhkan upaya untuk membagi spare part dalam 3 kelompok berdasarkan nilai jual tertinggi diantara sparepart yang lain dan tingkat kebutuhan untuk menetukan sparepart mana diprioritaskan untuk perencanaan pembelian kembali dengan melakukan analisis ABC serta Min Max Stock. Hasil dan kesimpulan yang diperoleh yaitu Kelas A terdiri dari 3 item sparepart dengan biaya penerapan modal termahal untuk proses pengadaanya pertahun dan mejadi prioritas untuk perencanaan pembelian kembali dengan penyerapan modal Rp.134,265,000 dari total jumlah biaya Rp.163,835,838. Kelas B terdiri dari 4 item dengan penyerapan modal Rp.23,770,000 dari total penyerapan dana Rp.163,835,838. dan Kelas C terdiri dari 8 item dengan biaya penyerapan dana sejumlah Rp.5,800,000 dari total penyerapan dana Rp.163,835,838. dengan menggunakan metode Min Max Stock dapat diketahui batasan barang yang harus dilakukan pemesanan kembali contohnya pada sabun cair jika persedian barang telah mencapai angka 36 liter maka persediaan barang harus di lakukan pembelian kembali dikaranakan pada batas minimum barang tersebut agar tidak terjadinya kekurangan stock atau mengalami terjadinya stock out. yakini sekitar 32,94 liter dari batas minimum persedian. Maka barang harus depesan sebayak 23 liter untuk jumlah pemesanan sabun cair setiap persediaan barang telah mencapai anka 36 liter. karena mencegah terjadinya stock out atau kekurangan barang pada saat Lead Time yang dimana pada pemesanan selama tiga hari.
Item Type: | Other |
---|---|
Subjects: | Industri Agro > Management Logistic Industri Agro |
Divisions: | Manajemen Logistik Industri Agro |
Depositing User: | MLIA |
Date Deposited: | 15 Sep 2025 06:47 |
Last Modified: | 15 Sep 2025 06:47 |
URI: | https://repository.poltekatipdg.ac.id/id/eprint/1198 |